Berkat PT. Mars, Pemuda Lutim Sukses Jadi Petani Kakao

2695
ADVERTISEMENT

LUTIM – PT. Mars Symbioscience memberikan pendampingan secara khusus kepada para petani kakao yang ingin berkembang. Dalam program pembinaan di Cocoa Academy, petani akan terbentuk menjadi Cocoa Doctor.

Salah satu Cocoa Doctor termuda adalah Suardi. Pria berusia 25 tahun asal Desa Balaikembang, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur ini merupakan pemilik dari CVC (Cocoa Village Center) Syifa.

ADVERTISEMENT

Selama kurang lebih 4 tahun, Suardi telah menjadi Cocoa Doctor. Awalnya, ia hanya memiliki 2 hektar tanah, namun berkat usaha dan kerja kerasnya, ia berhasil membeli 3 hektar tanah dari penghasilannya sendiri.

Ia mengungkapkan bahwa sekarang ini ia sudah bisa menghasilkan 3 ton kakao basah per tahun untuk 2 hektar tanah yang ia miliki. “Alhamdulillah sekarang sudah sampai 3 ton kakao dalam setahun hasil panen”, kata Suardi kepada Koran SeruYA, Kamis (27/09).

ADVERTISEMENT

Bila dikalkulasi, dalam setahun penghasilan kakao Suardi mencapai Rp 30 juta ditambah lagi dengan ribuan bibit kakao yang ia jual.

Suardi awalnya hanyalah anak muda biasa yang lulus SMA dan tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Namun tepat pada tahun 2015 Mars mengajaknya bergabung di cocoa academy, sehingga ia mengikuti training selama 1 bulan.

Selama 1 bulan itu, ia dibekali pengetahuan dam pengalaman mulai dari cara pembibitan, penanaman, perawatan. Setelah setahun berlalu, ia pun berhasil dan kemudian mengajak teman-teman petani lain di daerahnya untuk ia bimbing.

Dibalik kisah kesuksesan Suardi, ternyata ada banyak sindiran yang ia dapat. Namun ia tetap ikhlas menjalani profesi yang sangat ia cintai.

“Teman-teman saya ada yang menyindir dengan profesi saya namun saya tetap bangga seperti ini. Karena nyaman dengan profesi ini jadi saya tidak lanjut kuliah dan saya bangga karena mampu menafkahi orang tua saya”, jelas Suardi dengan sedihnya.

Suardi pun merasa bahagia karena ia sudah bisa membantu orang lain yang membutuhkan pekerjaan dengan mengajak teman-temannya sebagai karyawannya.

“Disini sudah ada 7 orang yang selalu membantu saya, mereka juga putus sekolah, jadi mereka bekerja menjadi karyawan saya di CVC ini”, jelasnya. (ama/liq)

ADVERTISEMENT