Rehab Stadion Lagaligo Palopo Diminta Perhatikan Estetika

3516
Pra desain stadion Lagaligo Palopo yang beredar luas di dunia maya.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Pemerintah Kota Palopo berencana melakukan rehab berat stadion lagaligo Palopo pada tahun anggarana 2019 mendatang. Pemkot melalui Dinas PUPR akan segera melelang Detail Engineering Design (DED).

Dana DED sudah dianggarkan pada APBD perubahan tahun anggaran 2018. Nantinya, DED ini juga akan dimanfaatkan oleh pemkot Palopo untuk menarik dana dari pusat melalui kementrerian pemuda dan olahraga. Jika gagal, pemkot hanya akan mengandalkan dana APBD yang nilainya tidak sedikit. Mencapai miliaran rupiah.

ADVERTISEMENT

Meski belum dilelang, namun desain stadion Lagaligo Palopo sudah beredar luas di dunia maya. Banyak yang menyebut desain tersebut yang nantinya akan menjadi penampakan stadion usai direhab.

Sebelum DED stadion lagaligo Palopo ditetapkan, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Palopo, Ir Anshari Mas’ud meminta agar pihak terkait merencanakan arsitektur secara makro di pusat-pusat konsentrasi massa harus memperhatikan berbagai aspek dalam peletakan suatu prasarana diantaranya estetika (keindahan) dan pergerakan lalulintas.

ADVERTISEMENT

BACA BERITA TERKAIT :Beredar Desain Keren Stadion Lagaligo Palopo, Begini Tanggapan Dinas PUPR

Anshari menanggapi desain yang telah beredar tersebut. Dalam desain itu kata dia, melihat dena yang direncanakan, luas bangunan yang terdiri atas 4 venue olahraga dalam satu area yakni stadion bola, gor, gedung kesenian dan lapangan basket tidak sebanding dengan luas area parkir yang tersedia.

“Dapat dibayangkan, ketika ada pertandingan bersamaan pada 4 tempat pertandingan tersebut,” katanya. “Selain itu, desain stadion dibalik menjadi tribun utama VIP berada di sebelah timur sebagai akses utama menghadap matahari sore yang akan menyorot penonton pada laga bola sore hari,” tambahnya.

Lanjut Anshari, model stadion pada umumnya mempunyai akses masuk pada semua sektor tribun. Selain berfungsi sebagai pelataran melingkar keliling stadion seperti stadion GBK Senayan Jakarta, dapat juga digunakan joging.

“Kondisi eksisting stadion lagaligo kurang memadai pada sisi utara yang telah dibatasi permukiman sehingga tak dapat lagi dikembangkan selain membebaskan lahan dan rumah warga. Dengan demikian, pembangunan stadion plus akses masuk yang mengelilingi stadion tak dapat lagi dipenuhi sementara ini lelang DED sudah dilaksanakan pada perubahan APBD 2018. Sebelum dilanjutkan mungkin rencana ini sebaiknya di diskusikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” bebernya.

Ia memberikan saran, sebaiknya pemkot mencari lokasi baru yang lebih luas untuk membangun stadion baru atau rehab stadion lagaligo tetap dilanjutkan dengan memanfaatkan sebagian dana yang dialokasikan tahun 2019 yang meliputi penambahan lebar dan panjang tribun utama plus seat permanent, rehab lapangan dan lampu.

BACA JUGA :Anggaran DED Rehab Berat Stadion Lagaligo Rp130 Juta

“Saran lainnya, mempertahankan model tribun sebagai stadion pertama di Luwu Raya yang akan dikenang sepanjang masa. Ingat stadion Mattoanging pada jaman gubernur Amiruddin hampir dibongkar dan tukar guling menjadi pusat perbelanjaan. Untung saja banyak elemen masyarakat yang protes sehingga tidak jadi,” tandasnya.

Anshari mengambil contoh area lapangan Pancasila Palopo pasca revitalisasi. Saat ini kawasan tersebut menjadi salah satu pusat keramaian di Palopo khususnya malam hari.

“Belajar dari pengalaman lalu, perletakan ruang publik lapangan pancasila tidak maksimal. Seharusnya akses utama dibuat luas sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Cara yang dilaksanakan dengan menggeser bangunan kantor walikota ke kiri berimpit kantor perijinan. Ini juga memudahkan koordinasi dalam satu gabungan kantor,” jelasnya.

Tidak hanya hanya itu, revitalisasi kawasan masjid Agung Luwu Palopo yang saat ini berjalan dianggap keliru.

“Saya anggap keliru, tidak digeser 3-4 meter kedalam untuk menyesuaikan lebar ruang milik jalan Sultan Hasanuddin selebar ruang milik jalan Dr Ratulangi yang mencapai 20 meter. Untuk model yang sekarang, akan terjadi bottle neck penyempitan ke arah Sultan Hasanuddin yang eksistingnya cuma 15 meter. Dengan demikian akan terjadi kemacetan dikemudian hari,” tandasnya. (asm)

ADVERTISEMENT