TEGAS! Pemkot Tidak Ijinkan Kontes Waria Anggun Diadakan di Palopo

1424
ILUSTRASI
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT

PALOPO–Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo secara tegas menolak kegiatan kontes wanita pria (waria) anggun bertajuk ‘Festival Fashion Show Evening Gown 2019’ yang akan diadakan Jerry Dcasto Production, tanggal 23 Januari 2019 mendatang.

Pemkot Palopo bahkan meminta Kapolres Palopo, AKBP Ardiansyah tidak mengeluarkan ijin keramaian untuk penyelenggaraan kontes waria anggun tersebut.

ADVERTISEMENT

Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palopo, Eka Sukmawati, mengatakan, kegiatan kontes waria anggun yang akan dilaksanakan Jerry Dcasto Production tidak diijinkan karena berbagai pertimbangan.

Menurut Eka, Pemkot Palopo sejauh ini belum mengeluarkan ijin terkait pelaksanaan kontes waria anggun tersebut. Bahkan, Pemkot Palopo sendiri tidak mengetahui adanya kegiatan kontes waria tersebut. “Kami (Pemkot) baru tahu dari pemberitaan media online (KORAN SeruYA),” kata Eka, Rabu (16/1/2019).

ADVERTISEMENT

Dikatakan Eka, dua atasannya, Walikota dan Wakil Walikota Palopo, HM Judas Amir dan Rahmat Masri Bandaso, dua hari terakhir ini banyak menerima saran dan masukan dari berbagai elemen masyarakat di kota ‘Idaman’ ini, untuk tidak mengijinkan pelaksanaan kontes waria anggun, apalagi di tengah momentum pelaksanaan peringatan Peringatan Hari Jadi Luwu ke-751 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-73.

Bahkan, kata Eka, dua atasannya telah menelponnya untuk menyampaikan kepada publik di daerah ini, bahwa Pemkot Palopo melarang dan tidak akan memberikan ijin kepada penyelenggara kegiatan, termasuk akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait supaya tidak memberikan ijin kepada panitia pelaksana.

Adapun alasan Pemkot menolak mengeluarkan ijin, jelas Eka, karena kontes waria anggun dinilai melanggar norma-norma dan budaya, bahkan cenderung menuai keresahan di tengah masyarakat.

“Sudah ada surat edaran dari Pemprov Sulsel yang ditandatangani Wakil Gubernur supaya tidak memberikan ijin pelaksanaan atau tidak melaksanakan kegiatan yang berpotensi melanggar norma dan budaya, termasuk nilai-nilai keagamaan yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” katanya.

KONTES WARIA ANGGUN

Diberitakan media ini sebelumnya, kontes wanita pria (waria) bakal berlangsung di Palopo. Peserta ditarget dari Luwu Raya dan Toraja. Kontes itu bakal digelar di Gedung Kesenian Palopo pada tanggal 23 Februari mendatang.

Panitia Pelaksana, Kia yang dihubungi via ponselnya, Selasa (15/1/19) malam mengatakan, kontes yang digelar Jerry Dcasto Production ini dikhusukan untuk waria.

“Namanya Festival Fashion Show Evening Gown 2019. Sesuai dengan namanya, para kontestan menggunakan gaun malam,” kata Kia dibalik ponselnya.

Kontes ini bertabur hadiah, kata Kia mencapai Rp15 juta. Hadiah meliputi uang tunai, mahkota, trofi dan selempang. Pendaftaran dibuka hingga tanggal 20 Februari mendatang.

“Rencana awal kegiatan tanggal 5 januari tapi ditunda. Saat ini Sudah ada 16 orang pendaftar. Peserta bisa mendaftar di sekretariat jalan KHM Kasim (lorong kuala lumpur),” katanya.

WARGA PALOPO BEREAKSI KERAS MENOLAK

Sejumlah warga Palopo ramai mengomentari rencana Jerry Dcasto Production menggelar kontes waria di Palopo pada tanggal 23 Februari 2018 mendatang. Dalam grup Facebook Koranseruya, sejumlah warga mengaku tidak setuju jika kontes tersebut digelar.

“Inimi lagi bakal pembawa bencana, ingat palu kawan, tolong para insan pers dimediasi kepanitia untuk dibatalkan,” kata akun facebook Amran Thamrin.

“Klau ini tetap terlaksana, ayo teman2 kita turun untk demo kita cegat jangan sampai tetlaksana,” tambah Amran Thamrin.

“Jerry Decasto sahabat ku. Semoga sahabat ku membatalkan Acara ini. Ingat Ki murka Allah SWT. Ingat Ki akhirat sahabat ku,” tulis akun Kemal Eden Malinta.

“Astafirullah knp ada lgi ini,” tulis Ranty Hasrianti Tewan.

“Astaghfirullah..tolong panitianya jangan mi bikin acara2 semacam ini ndak ada manfaat nya yang ada malah mengundang murka Allah,” tulis Uttha.

“Jgn sampai Krna ulah segelintir org lalu yg lain kena kwalat, bukankah dlm Alquran sudah di riwayatkan tentang kaum luth yg dibinasakan ?? Dan perlu di ketahui sobat, barang siapa yg meniru2 kelakuan suatu kaum, maka dia juga termasuk kedalam golongan kaum tersebut, tdk cukupkah bagi kita untk berkaca Pd bencana kejadian2 aneh ahir2 ini,” tambah Wahid Reborn. (asm)

ADVERTISEMENT