Tim Verlap KIPP Sulsel Optimistis Peta Baper Luwu Utara Masuk TOP 30

65
ADVERTISEMENT

Dermayana pun mendapat kepastian bahwa Peta Baper murni inovasi yang lahir karena belum adanya peta tematik yang menegaskan pemetaan batas desa, yang ujungnya bisa menimbulkan masalah dan konflik sosial di tengah masyarakat.

“Jadi, sudah jelas bahwa Peta Baper murni inovasi yang dimodifikasi, dan penerima manfaatnya pun juga jelas, yaitu pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat yang menjadi pelakon utama dalam pemetaan batas desa. Inovasi ini layak masuk TOP 30, bahkan bersaing di tingkat nasional,” sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, inovator Peta Baper, Ikbal Cahyadi, mengakui bahwa inovasi dia adalah inovasi replikasi. Meski begitu, ia bisa memberikan sentuhan berbeda dan kebaruan dalam inovasinya, dengan menggunakan dana desa untuk merancang proses pemetaan batas desa dengan pelibatan partisipasi aktif dari masyarakat.

“Mungkin ada sentuhan partisipatif di tempat yang lain, tapi pada tahapan yang kami rangcang itu berbeda dengan daerah lain,” kata Ikbal.

ADVERTISEMENT

Di mana bedanya? Ikbal menyebutkan, dalam pemetaan desa berbasis partisipatif, pihaknya membentuk tim kerja yang di SK-kan langsung Kepala Desa yang disebut Tim Kerja Pemetaan Desa (TKPD). Tim ini, sebut dia, terdiri dari masyarakat di dua desa yang berbatasan langsung.

“Kami membentuk tim kerja di desa, masing-masing lima orang, yang di SK-kan langsung Kepala Desa. Lima orang ini adalah mereka yang tahu betul sejarah dan batas desa. Tim ini juga dibantu oleh masyarakat yang lain untuk meudahkan dalam proses pemetaan,” papar dia.

Ia menambahkan, pelibatan aktif masyarakat bukan satu-satunya kebaruan dalam inovasi ini. Kebaruan lainnya, sebut dia, adalah penggunaan dana desa dalam proses pemetaan, dan pelibatan NGO, seperti Wallacea dan JKPP.

NGO ini, lanjut Ikbal, bertugas memberikan advokasi dan pelatihan kepada masyarakat, terkait penggunaan GPS dan informasi lain yang berkaitan dengan pemetaan.

“Intinya, semua berkolaborasi menyelesaikan batas desanya. Tentu dengan harapan, terciptanya tatakelola pemerintahan yang baik di desa. Kita punya niat baik dalam menyelesaikan konflik batas desa melalui inovasi ini,” tandasnya. (LH)

ADVERTISEMENT