Bahaya Gadget Bagi Perkembangan Anak

242
Firmanza
ADVERTISEMENT

PALOPO — Sekolah Islam Terpadu Ibnu Sina menggelar dialog Ramadhan 1440 H dirangkaikan dengan buka Puasa bersama yang dilaksanakan di halaman sekolah, Sabtu (11/5/2019).

Dialog ramadhan menghadirkan pemateri dari mantan rektor UNCP, Suaedi, rektor IAIN Palopo, Abdul Pirol, aktifis, Baharuddin Solongi, mantan Kepala Bappeda, Muchtar Basir. Hadir juga Kadis Kesehatan Palopo, dr Ishaq Iskandar dan para orang tua, siswa-siswi sekolah Islam Terpadu Ibnu Sina.

ADVERTISEMENT

Walikota Palopo diwakili Kepala Bappeda, Firmanza saat membuka dialog tersebut mengatakan berbicara tentang tantangan pendidikan Islam saat ini, tentu berbeda dengan tantangan pendidikan Islam dahulu.

“Banyak tantangan terhadap umat islam di era milenial ini, menghadapi pertarungan ideologi-ideologi besar dan kecanggihan informasi dan komunikasi, juga adanya arus globalisasi saat ini yang menimbulkan berbagai macam perubahan di setiap aspek kehidupan,” kata Firmanza.

ADVERTISEMENT

Lanjut Firman, perkembangan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi kini telah melahirkan fenomena yang memprihatinkan serta menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan, yaitu dengan lahirnya generasi gadget.

“Dewasa ini gadget telah mendarah daging pada seluruh lapisan masyarakat. Gadget telah berhasil menggantikan posisi teman bermain anak dalam proses pertumbuhan serta perkembangannya,” tandas Firman”.

Menurutnya, munculnya berbagai bentuk pembaharuan dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pendidik.

“Inilah menjadi tugas tersendiri bagi para pendidik utamanya pendidik yang berbasis keagamaan. Untuk itu, harapan Pemerintah Kota Palopo agar kepada para pendidik serta para orang tua lebih menjaga lagi anak-anaknya dari dampak negatif gadget tersebut yang dapat mengancam dan mempengaruhi kehidupan anak,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Amal Jariyah Ibnu Sina, Andi Qayyim Munarka menyampaikan, Sekolah Islam Terpadu Ibnu Sina ini sudah memasuki tahun kedua didirikan. Sesuai tema yang dibahas yakni “Tantangan Pendidikan Islam di Era Milenial”, bagaimana menjawab sebuah tantangan di dunia pendidikan bahwa agama sudah berubah jamannya.

“Zaman dahulu belum mengenal teknologi, internet, tapi sekarang semua sudah terjangkau oleh teknologi. Namun disisi lain, sebagai umat muslim bagaimana cara kita mengantisipasi dampak negatif dari teknologi tersebut,” ungkapnya.

Lanjutnya, di dunia pendidikan khususnya pendidikan dasar sampai menengah, khususnya media komunikasi atau media sosial sangat berpengaruh pada perkembangan anak didik.

“Oleh karena itu, kita harus bergerak terus mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pendidikan Islam menjadi solusi yang terbaik dari permasalahan yang ada,” tandasnya. (asm)

ADVERTISEMENT