Belasan Ribu Ternak Babi Mati di Luwu Timur, Dinas PU Turunkan Alat Berat Untuk Mengubur

182
ADVERTISEMENT

MALILI – Sedikitnya ada 14.756 ternak babi yang mati tiba-tiba di Kabupaten Luwu Timur. Jumlah tersebut sesuai data Sabtu pekan lalu. Hal ini diungkapkan Dokter Hewan Dinas Pertanian Luwu Timur, drh Ummi Fahmi.

“Per hari ini sudah 14.756 babi yang mati,” katanya kepada wartawan. Ummi mengatakan kasus ternak babi warga yang mati hampir menyebar di 11 kecamatan di Luwu Timur. Ternak babi milik warga ini mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF). “Untuk kasus yang terjadi ke peternak babi kita ini bisa dikatakan penyebab dari infeksi virus ASF,” kata Dokter Hewan, Gusti Ngurah.

ADVERTISEMENT

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi. Babi peliharaan (domestik) adalah hewan yang paling peka terhadap penyakit ASF. Kasus ini mulai diketahui dan ditelusuri saat ditemukan banyak bangkai babi yang dibuang di pengairan sawah di wilayah Kecamatan Tomoni Timur.

Apakah virus ASF ini bisa menular ke manusia? Ia menjelaskan virus ini tidak bersifat zoonosis jadi tidak terjadi penularan dari hewan ke manusia.
“Yang terserang dari virus ini hanya hewan babi,” kata Gusti. Pemerintah juga melakukan upaya untuk pencegahan agar penyebaran tidak terjadi secara meluas. “Kami selaku petugas teknis melakukan penyuluhan dan edukasi untuk menerapkan tindakan biosekuriti,”

ADVERTISEMENT

“Penyemprotan kandang dengan desinfektan , pemisahan ternak yang sakit dengan yang sehat dan lakukan penguburan, jika terdapat ternak yang sudah mati akibat infeksi virus ASF,” imbuhnya.

Ternak babi yang banyak dilaporkan mati ada di Kecamatan Mangkutana, seperti di Desa Maleku dan Kecamatan Tomoni Timur. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Timur menerjunkan alat berat berupa ekskavator untuk mengubur ternak babi ini. “Kita turunkan alat untuk bantu kuburkan babi yang mati ini,” ujar Sekretaris Dinas PU Luwu Timur, Heriwanto Manda. Upaya penguburan ini sebagai langkah mencegah virus ini menular ke ternak babi yang masih hidup. (*)

ADVERTISEMENT