Belum Banyak yang Tau, Ini Kisah Singkat Andi Pandangai yang Namanya Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Tingkat IV di Palopo

1569
ADVERTISEMENT

PALOPO – Rumah sakit tentara, telah resmi naik tingkat menjadi rumah sakit tingkat IV Kota Palopo. Selain itu, rumah sakit itu kini juga berganti nama menjadi Rumah Sakit Andi Pandangai.

Banyak kalangan menilai jika penyematan nama Andi Pandangai di rumah sakit tersebut, sudah tepat. Lalu siapa sosok Andi Pandangai ini?

ADVERTISEMENT

Andi Pandangai lahir 17 Agustus 1863 di Desa Tabbaja, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu. Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, hasil perkawinan Andi Mangguluwang Opu Gawena Baso dengan Bunga Eja.

Andi Mangguluwang sendiri merupakan putera dari Datu Luwu yaitu Laoddampero bergelar Petta Matinro’E Kombong Beru dari hasil perkawinannya dengan Epece bergelar Opu Indo’na Adam.

ADVERTISEMENT

Sosok Andi Pandangai dikenal sebagai sosok pejuang yang tidak kenal kompromi terhadap penjajahan Belanda, serta sosok yang pandai dalam menyusun strategi perang.

Hal tersebut, dikatakan oleh penulis buku Andi Pandangai Pahlawan Nasionalis Ditengah Pasukan, Andi Mattingaragau, saat dihubungi Koran Seruya, Selasa (9/2/2021).

“Sikap tidak kompromi itu ditunjukkan oleh beliau, kala Datu Luwu saat itu, Andi Kambo meminta beliau untuk menjadi Mincara Wotu, beliau langsung menolak,” katanya.

“Penolakan ini, lantaran beliau menilai jika saat itu intervensi Belanda saat itu begitu kuat, termasuk di kedatuan Luwu. Andi Kambo kemudian meyakinkan beliau jika maksud pengangkatan itu, untuk mengkonsolidasikan kekuatan sebagai gelombang dari revolusi, mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap integritas kerajaan,” tambahnya.

Mantan Warek II Universitas Andi Djemma itu, menjelaskan jika usai menerima penjesan Andi Kambo, Andi Pandangai kemudian menerima jabatan sebagai Mincara Wotu dan kemudian menyusun strategi baru yang diamanahkan Datu Andi Kambo.

“Pada 1918, Andi Pandangai menghadap Andi Kambo untuk berhenti dari jabatannya dan bangun Andi Malluru Opu Todemma ‘sebagai penggantinya. Andi Kambo merestui maksud tersebut. Posisi Kerajaan Luwu bagian Utara berlahan-lahan mulai membaik selama masa kepemimpinan Andi Pandangai. Selanjutnya Andi Pandangai menuju ke Burau untuk memberi peringkat dan menyatukan kekuatan di sana,” pungkasnya.

(Sya)

ADVERTISEMENT