Belum Diresmikan Presiden, Kereta Api Barru-Pangkep Sudah Makan Korban

260
ADVERTISEMENT

MAKASSAR — Seorang warga Kabupaten Barru bernama Lasudding (53) tewas setelah ditabrak kereta api, Rabu (01/02/2023) siang. Korban adalah pengidap tuna rungu. Informasi yang dihimpun menyebut, korban tengah melintas di pinggiran rel menggunakan sepeda. Pada saat bersamaan, ada kereta api yang melintas ke arah Pangkep. Korban yang disebut tuna rungu diduga tidak mendengar bunyi klakson.

Kasi Humas Polres Barru AKP Fatahuddin juga membenarkan peristiwa mengenaskan itu. Ia mengaku korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Kasus ini juga sementara diselidiki oleh pihak kepolisian. Di lokasi kejadian, petugas sedang melakukan olah TKP. “Petugas sudah di lokasi kejadian sedang olah TKP dan pengumpulan baket (bahan keterangan),” ujar Fatahuddin.

ADVERTISEMENT

Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan yang dikonfirmasi masih enggan berkomentar. Mereka mengaku belum mendapat keterangan dari operator. “Kami belum punya informasi yang cukup dari operator kereta untuk memberikan keterangan. Mohon ditunggu,” kata Hasbudi, pengelola BPKA Sulawesi Selatan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan kereta api pertama di Indonesia Timur itu akan diresmikan Presiden Jokowi Maret 2023 mendatang. Sementara itu, sistem keamanan dan keselamatan kereta api di Sulawesi Selatan jadi sorotan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dan Kementerian Perhubungan, Rabu, 1 Februari 2023.

ADVERTISEMENT

Dalam rapat tersebut, salah satu Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Hamka B Kady sempat menyorot soal keamanan kereta Api di Sulawesi Selatan. Kata Hamka, ia sempat melakukan kunjungan kerja pada 21 Januari 2023. Namun, ia melihat sistem keamanan dan pengamanan baik di kereta ataupun rel belum memadai.

“Kalau tidak ada halangan, Maret dioperasikan, diresmikan pak Jokowi. Minimal pengamanannya harus sudah siap, alat-alat keselamatan harus diselesaikan dulu,” ujar Hamka. Ia mengaku bisa memahami alasan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi soal anggaran yang minim.

Tapi menurut legislator dari Sulsel itu, keamanan masyarakat sekitar yang utama. “Saya bisa memahami alasan pak Menteri karena anggaran terbatas. Ya, mudah-mudahan tidak terjadi kecelakaan. Persyaratannya (keamanannya) kan harus terpenuhi,” jelasnya.

Diketahui, kereta api Sulsel resmi beroperasi perdana pada Sabtu (29/10/2022) dengan rute Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru menuju Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep. Kereta api perintis lintas Garongkong – Mangilu menempuh jarak 66 kilometer (km) dengan kecepatan 40 km/jam.

KA Sulsel sendiri akan melintasi tujuh stasiun, antara lain Stasiun Garongkong – Stasiun Barru (4,7 km); Stasiun Barru – Stasiun Tanete Rilau (9 km); Stasiun Tanete Rilau – Stasiun Mandalle (12,7 km); Stasiun Mandalle – Stasiun Ma’rang (7,8 km); Stasiun Ma’rang – Stasiun Labakkang (9 km); dan Stasiun Labakkang – Stasiun Mangilu (8,8 km). Kereta Api ini juga melewati tujuh objek wisata di Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep. Ada 4 wisata alam di Kabupaten Barru, yakni wisata alam Anjungan Sumpang Binangae; wisata alam Pantai Ujung Batu; wisata alam Pantai Laguna; wisata alam Lappa Launa. Serta tiga wisata alam di Kabupaten Pangkep, yakni Wisata Alam Sorongan; Wisata Alam Telaga Biru Segeri dan Wisata Alam Hutan Mangrove Dewi Biring Kasih.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Andi Amanna Gappa mengatakan pengoperasian perdana sifatnya masih terbatas karena kapasitas gerbong yang tersedia, hanya sekitar 100 orang saja. Kereta akan melayani penumpang satu kali sehari pulang pergi (PP). (***)

ADVERTISEMENT