JAKARTA–Dua kasus baru yang untuk pertama kali masuk di Indonesia, atas varian baru Corona B117 telah diumumkan setahun pandemi COVID-19 di Indonesia.
Pasalnya, virus Corona jenis ini yang disebut-sebut berasal dari Inggris, dan lebih menular dibandingkan varian lainnya telah ditemukan pada dua TKW asal Karawang, Jawa Barat, yang baru datang dari Arab Saudi.
Berikut sedikit fakta seputar dua kasus varian baru Corona B117 di Indonesia itu, dikutip dari detik.com.
1. Datang pada waktu yang berbeda
Dua kasus Corona B117 ini berinisial M (40) dan A (45). Mereka tiba di Indonesia dari Arab Saudi dalam waktu yang berbeda.
28 Januari 2021
Plt Kadinkes Karawang Nanik Jodjana mengatakan M tiba di Bandara Soekarno Hatta bersama 49 penumpang lainnya dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Usai menjalani tes PCR (polymerase chain reaction) di bandara, tujuh di antaranya positif COVID-19.
“Dari 49 penumpangnya, ditemukan tujuh yang positif. Terdiri tiga orang dari Karawang, dua orang dari Cianjur, satu dari Kota Bekasi, dan 1 dari Sukabumi,” kata Nanik, Rabu (3/3/2021).
Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan hasil tes di Litbangkes, terungkap bahwa M terinfeksi varian baru Corona B117.
31 Januari 2021
Selanjutnya, A tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 31 Januari 2021 bersama 33 penumpang lainnya menggunakan pesawat Garuda. Nanik mengatakan, ada empat terkonfirmasi positif COVID-19.
“Pada 31 Januari, penerbangan dengan Garuda, ada 4 orang positif, salah satunya terpapar virus Corona B117. Dia TKI asal Karawang,” ucap Nanik.
2. Sudah negatif COVID-19
Juru bicara Satgas COVID-19 Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan bahwa M dan A telah negatif COVID-19 saat sebelumnya menjalani isolasi di DKI Jakarta.
“Setelah menjalani isolasi, hasil mereka negatif dan sudah diizinkan pulang. Jadi keduanya pulang ke Karawang dengan hasil negatif,” jelas Fitra, Rabu (3/3/2021).
Fitra pun menjelaskan M dan A sudah ditangani dengan baik, sehingga masyarakat tak perlu panik.
Kemudian gejala apa yang dialami dan bagaimana tindaklanjut terkait dua kasus Corona B117 ini?
3. Gejala yang dialami
Dijelaskan Fitra, salah satu di antara dua kasus Corona B117 di Indonesia mengalami gejala COVID-19 berupa demam dan batuk.
“Sudah negatif dan sebenarnya baik-baik saja, sebelumnya yang satu kan memang sempat ada demam dan batuk Mbak tapi sudah pulih,” kata dr Fitra.
“Gejalanya ringan-ringan saja sih,” lanjutnya.
4. Ada 15 orang yang di-tracing
Menurut Fitra, total sudah ada 15 orang yang di-tracing terkait temuan kasus Corona B117. Sebagian besar dari mereka adalah anggota keluarga M dan A.
“15 orang, jadi kita dilakukan tracing terhadap 15 keluarganya mba, keluarga M 9, yang satu 6,” ungkap Fitra.
Lebih lanjut, kata Fitra, hasil dari pemeriksaan sampel 15 orang tersebut belum bisa diumumkan, karena baru akan diperiksa oleh Kemenkes dan Litbangkes.
Berdasarkan hasil analisis pada populasi terdampak di Inggris, Corona B117 40% – 70% lebih cepat menular. Hanya butuh dua bulan untuk menyumbang seperempat kasus infeksi di London. Berselang satu bulan setelah ditemukan pertama kali pada September 2020, Corona B117 menyumbangkan 60% angka kasus terinfeksi COVID-19 di kota tersebut.
5. Alasan lebih menular
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) di AS menyebutkan, SARS-CoV-2 akan memperoleh satu mutasi baru pada genom per dua minggu. Sementara varian Corona B117 memiliki beberapa mutasi dan menyebabkan lonjakan protein di permukaan virus yang menempel di sel manusia.
“Kondisi ini mampu untuk mengikat reseptor pada sel dengan lebih baik dan menularkan lebih baik juga,” ungkap ahli penyakit menular, Dr Anthony Fauci, dikutip dari USA Today.
6. Dikhawatirkan ‘kebal’ vaksin
Menurut sejumlah laporan, gejala yang disebabkan Corona B117 lebih berat sehingga ada kemungkinan vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini tak mempan melawan jenis virus ini.
Namun kemudian, para ahli meluruskan peneliti meluruskan dengan menyebutkan bahwa kemampuan vaksin COVID-19 melawan virus B117 masih harus diteliti lebih lanjut. Sebabnya, menurut CDC, belum ada bukti bahwa jenis virus ini lebih berisiko menyebabkan kematian.
7. Disarankan gunakan masker double
Saran ini diungkapkan ahli penyakit menular Dr Anthony Fauci beberapa waktu lalu. Menyoal kedatangan Corona B117 di AS, dia menyarankan untuk menggunakan dua masker agar lebih efektif.
“Letakkan lapisan lain untuk kemungkinan lebih efektif. Ini alasannya kenapa Anda melihat orang menggunakan double masker atau masker N95,” ujarnya.
(*)