LUTRA – Batik Rongkong menjadi salah satu ciri khas Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menghadiri perhelatan internasional di Azerbaijan, Eropa (24-26/6/2019) lalu.
Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisita Kabupaten Luwu Utara, Bulan Masagena yang juga merupakan Putri Rongkong Tana Masakke Lipu Maraninding menyebutkan batik Rongkong merupakan replikasi dari tenunan tradisional kain Rongkong yakni tenunan khas peninggalan leluhur Rongkong yang diproduksi dari tangan-tangan masyarakat secara turun temurun.
Menurutnya, ada beberapa jenis batik Rongkong diantaranya Sekong Sirenden, Bunga Rissin, Kulambu Tanete, Rundun Lolo, Tali Tobatu, Pori Lonjong, Pori Roto, Pori Ta’tak dan lain-lain.
“Yang dikenakan ibu bupati saat kunjungan kebudayaan di Azerbaijan itu batik Rongkong Pori Lonjong. Batik ini merupakan replikasi dari tenunan tradisional kain Rongkong jenis Pori Lonjong,” kata Bulan, Jumat (28/6/2019).
Tenunan tradisional kain Rongkong, lanjut Bulan, terbuat dari kapas yang dipintal jadi benang kemudian diwarnai menggunakan bahan-bahan alami seperti daun tarun atau indigo juga kulit kayu mengkudu. Tidak hanya itu saja untuk menguatkan warna digunakan pula buah pinang, buah pangi, daun siri, kemiri, bawang merah, jahe dan kulit kayu palli yang dibakar hingga menjadi abu serta asam dan jeruk nipis sebagai pengunci warna.
Kain tenun Rongkong besar ataupun kecil proses pembuatannya memakan waktu yang sama. Bagaimana, Anda tertarik memiliki dan menggunakan batik khas Rongkong yang kini mendunia hingga Eropa ? Cukup siapkan budget mulai Rp 250 ribu
Dari postingan Bulan Masagena di akun facebooknya dengan nama yang sama, batik Rongkong Pori Lonjong yang dikenakan Bupati IDP kini banyak diminati mulai dari pejabat hingga masyarakat. (hms/liq)
