Dua Inovasi Luwu Utara Sukses Lewati Tahapan Presentasi KIPP Sulsel 2023

64
ADVERTISEMENT

MAKASSAR — Dua inovasi Kabupaten Luwu Utara, masing-masing SIMODIS dan GIAT KI CES, sukses melewati tahapan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2023, Kamis (9/3/2023), yang dilaksanakan di Lantai I Persik Ballroom Four Points by Sheraton, Makassar.

Inovator SIMODIS, Nirwan Sakir, tampil pertama pada hari ketiga pelaksanaan Presentasi dan Wawancara KIPP Sulsel. Di hadapan Tim Panelis, baik yang hadir secara luring maupun daring, Nirwan tampil percaya diri.

ADVERTISEMENT

Bahkan ia berhasil mempresentasikan inovasinya dengan durasi tak sampai tujuh menit, batas waktu maksimal yang diberikan panitia. Saat wawancara dilakukan, Tim Panelis memberikan apresiasi terhadap inovasi SIMODIS. Salah satunya, Prof. Haidar. Ia mengatakan, hadirnya SIMODIS semakin menambah kekayaan inovasi yang dimiliki Luwu Utara.

“Saya mengapresiasi Luwu Utara, karena banyak inovasi yang lahir, salah satunya inovasi SIMODIS ini,” tutur Haidar.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, ia memberikan masukan agar nama SIMODIS bisa diubah atau ditambah dengan akronim lain. Pasalnya, Bank Indonesia juga memiliki inovasi identik, yaitu SIMODIS. “Dua-duanya SIMODIS, untuk itu, saya harap SIMODIS Luwu Utara ini bisa ditambah, biar tidak sama dengan SIMODIS punya Bank Indonesia,” saran Haidar.

Sementara inovator Nirwan Sakir menjelaskan bahwa latar belakang munculnya SIMODIS adalah adanya kebijakan pemerintah melalui Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Kemudian terbitnya PermenPAN-RB Nomor 59 Tahun 2020 tentang Pemantauan dan Evaluasi SPBE.

“Dalam PermenPAN 59 Tahun 2020 terdapat 8 aspek, 4 domain dan 47 indikator tentang evaluasi SPBE. Nah, sebagai wujud komitmen Pemda Lutra, kebijakan SPBE ini kemudian dimasukkan ke dalam RPJMD, yang kemudian menjadi target kinerja kami di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian,” papar Nirwan.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfo-SP Kabupaten Luwu Utara ini menyebutkan bahwa tujuan inovasi ini adalah untuk memudahkan Perangkat Daerah (PD) dalam melakukan evaluasi dan monitoring SPBE, juga memudahkan PD melakukan koordinasi dalam penerapan atau implementasi SPBE di Luwu Utara.

Masih Nirwan, dalam menjalankan metode kerja SPBE, pihaknya membentuk dua tim untuk menggerakkan inovasi SIMODIS, yaitu Tim Koordinasi SPBE dan Tim Pemantau Internal SPBE yang saling berintegrasi, sehingga menghasilkan sebuah penilaian indeks pra mandiri SPBE di Kabupaten Luwu Utara, dan penilaian SPBE di Kementerian PAN-RB.

“Indeks evaluasi pra mandiri yang kita lakukan kemarin menghasilkan indeks SPBE 2,99. Sementara indeks SPBE KemenPAN-RB 2,93. Hasil ini tentu ada akurasinya antara indeks SPBE pra mandiri dan indeks SPBE Kementerian PANRB, dengan margin error 0,06,” terangnya.

Pun pada dampak sebelum dan sesudah dari adanya inovasi ini. Dijelaskan Nirwan, pada 2020 sebelum inovasi ini ada, domain kebijakan Pemda Luwu Utara masih berada pada level 2 dan3. “Namun, setelah inovasi ini diterapkan pada 2021 dan 2022, indeks domain kebijakan kita mengalami peningkatan, yakni berada pada level 4,” ungkap dia.

Senada Nirwan, Kepala Diskominfo-SP Kabupaten Luwu Utara, Nursalim, yang juga hadir pada tahapan Presentasi dan Wawancara KIPP Sulsel 2023, mengatakan bahwa SIMODIS adalah sebuah inovasi yang sangat penting dan mendasar dalam rangka untuk penguatan indeks SPBE di Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Luwu U
tara.

“Kami harap inovasi ini ke depan dapat menjadi instrumen penting dalam rangka untuk menginternalisasi peningkatan indeks SPBE di Provinsi Sulsel, khususnya di Kabupaten Luwu Utara,” harap Nursalim. (rls/roy)

ADVERTISEMENT