PALOPO–Divestasi saham INCO (PT Vale Sorowako) sebagai perusahaan pertambangan PMA sudah mulai dilakukan 19 Juni 2020 lalu dengan valuasi Rp4,25 triliun dan prosesnya akan diselesaikan hingga akhir tahun ini.
Sebanyak 20% saham PT Vale diakuisisi oleh MIND ID, holding industri pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.
Bagaimanapun, sebagai perusahaan tambang yang sudah beroperasi puluhan tahun di Tana Luwu dengan sejumlah dampak ekologis yang ditimbulkan, sudah saatnya INCO (PT Vale) memberikan timbal balik proporsional kepada masyarakat di daerah ini.
Imbal balik itu setidaknya dalam bentuk kepemilikan minimal 10% saham dan pembagian hasil keuntungan bersih (net profit) setiap tahunnya, diluar alokasi dana CSR yang sudah jadi kewajiban perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat setempat.
Jika Papua bisa dengan Freeportnya, mengapa Tana Luwu tidak bisa dengan INCO PT Vale? Nah, bagaimana selanjutnya? Apa yang harus dilakukan oleh Pemda dan masyarakat di Tana Luwu?
Nah, ikuti pembahasan dan diskusi online yang diselenggarakan oleh The Sawerigading Institute untuk membahas hal tersebut, pada malam ini, tepatnya Jumat, 3 Juli 2020, mulai pukul 19.30 WITA hingga selesai.
Caranya, Join Zoom Meeting di alamat ini:
https://us02web.zoom.us/j/9456488094?pwd=MTJnMk91SkNhYVBNU1RRK3RtUUpidz09
Zoom Meeting ID: 945 648 8094 Password: TANALUWU
Diskusi hangat tersebut akan menghadirkan narasumber diantaranya Sawedi Muhammad (Akademisi & Sosiolog Unhas), Buhari Kahar Muzakkar (Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya), Bata Manurun (Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tana Luwu), Muh. Thoriq Husler (Bupati Luwu Timur) ?
Kegiatan diskusi lepas ini akan dimoderatori oleh Asri Tadda yang juga Direktur The Sawerigading Institute.(iys)
