Mamasa Berguru Program Keagamaan di Palopo

611
Rombongan pemerintah Kabupaten Mamasa saat diterima secara simbolis di kantor walikota Palopo. Rombongan diterima Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin didampingi Kabag Kesra Palopo, Budiman Sulaiman.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Kota Palopo sebagai kota religi menjadi daya tarik bagi pemerintah Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat untuk berguru. Terlebih lagi dengan program yang dijalankan selama ini.

Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Mamasa melalui Kabag Kesra, Muh Nawir beserta rombongan melakukan studi banding ke Palopo. Rombongan diterima secara simbolis di kantor walikota Palopo oleh walikota diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin didampingi Kabag Kesra Palopo, Budiman Sulaiman, Selasa (19/2/2019). Selama tiga hari, Bagian Kesra Pemkab Mamasa akan mendalami program keagamaan di Palopo.

ADVERTISEMENT

Usai diterima secara simbolis, Muh Nawir beserta stafnya menuju ke ruangan Kabag Kesra Palopo, Budiman. Muh Nawir banyak bertanya tentang apa saja program keagamaan yang telah dilakukan khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan petugas keagamaan.

Budiman yang dikonfirmasi Koranseruya mengatakan, Pemkab Mamasa melalui Bagian Kesra memilih Palopo berkat pemberitaan selama ini. “Pemkab Mamasa memilih Palopo karena pemberitaan khususnya di media online. Mereka baca beberapa program peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam pemberian insentif,” kata Budiman.

ADVERTISEMENT

Budiman mengatakan, dari segi jumlah penduduk pemeluk agama, Palopo dan Mamasa berbanding terbalik. Berdasarkan data sensus tahun 2015, jumlah penduduk Mamasa mayoritas memeluk agama kristen protestan sebanyak 75.36 persen, islam 12.86 persen, hindu 8.26 persen dan Katolik 3.52 persen. “Kota Palopo mayoritas muslim. Sementara di Mamasa mayoritas non muslim. Yang mereka mau pelajari ialah bagaimana cara pemkot meningkatkan kesejahteraan petugas keamanan,” sebutnya.

Kabag Kesra Palopo menjelaskan, untuk program peningkatan kesejahteraan petugas keagamaan, pemerintah Kota Palopo memberikan insentif yang dibayarkan setiap per triwulan. Petugas keagaaman yang diberikan insentif diantaranya imam masjid, guru mengaji, guru sekolah minggu, pinandhita, pesraman hingga penyelenggara jenazah. “Insentif mereka ini dianggarkan di APBD Palopo di masa pemerintahan HM Judas Amir yang sudah memasuki dua periode,” kata Budiman. Selain insentif, pemkot Palopo juga rutin menggelar kegiatan dzikir bersama, shalat secara berjamaah hingga mendatangkan ustad ternama memberikan siraman rohani kepada masyarakat.

Sebelumnya, walikota Palopo, HM Judas Amir mengatakan, pemberian insentif kepada petugas keagamaan merupakan komitmen Pemkot Palopo dalam hal peningkatan kesejahteraan. “Nilainya mungkin tak seberapa jika dibandingkan dengan kinerjanya. Tetapi inilah bentuk kepedulian pemerintah,” kata walikota. (asm)

ADVERTISEMENT