Luwu Utara — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menggelar Dialog Produk UMKM IKM Indonesia Terobos Pasar Dunia, Kamis (29/10/2020). Dialog yang dikemas dalam bentuk “Ngobrol Siang” ini digelar secara virtual pada pukul 14.00 – 16.00 WIB atau 15.00 – 17.00 WITA.
Salah satu narasumber (narsum) dialog ini, Pjs Bupati Luwu Utara, Muhammad Iqbal Suhaeb. Dialog ini juga disiarkan live melalui kanal youtube dan video.
Selain Iqbal, narasumber lainnya adalah Dirjen IKM Kementerian Perdagangan Gati Wibawaningsih, Ketua Umum UKM IKM Nusantara Chandra Manggih, Ketua Umum GPEI Khaerul Mahalli, Atase Perdagangan KBRI Riyadh-Arab Saudi Erwansyah, dan Direktur Bisnis LLP-SMESCO Armel Arifin. Dalam pemaparannya, Pjs Bupati Luwu Utara Iqbal Suhaeb membeberkan beberapa potensi produk unggulan UMKM di Luwu Utara. Dua di antaranya yang ia sebut, kopi Seko dan batik Rongkong
“Kabupaten Luwu Utara memiliki banyak produk UMKM potensial yang bergerak di sektor industri yang sudah layak dipasarkan, baik di dalam maupun di luar negeri alias go ekspor, seperti kopi Seko, industri kerajinan tangan tenunan batik Rongkong, industri pembuatan kue Farhan Cake, industri pengelolaan cokelat milik KUB Sibali Resoe, dan masih banyak lagi potensi yang dimiliki Luwu Utara yang layak go ekspor,” tutur Iqbal.
Banyaknya produk UMKM potensial ini menggambarkan bahwa Pemda Lutra berkomitmen mendorong peningkatan pelaku UMKM, khususnya peningkatan produksi kreatif, inovatif, berdaya saing dan berkelanjutan, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada peningkatan ekonomi. “Saat ini, ada 12.980 UMKM, yang terdiri dari 3.516 IKM, 12.690 usaha mikro, 150 usaha kecil dan 140 usaha menengah,” ujar Iqbal.
Seperti diketahui, Pemda Lutra jauh-jauh hari sudah bertekad menjadikan Luwu Utara sebagai Kabupaten UMKM di Sulawesi Selatan, sehingga untuk mewujudkan itu, dibutuhkan dukungan yang masif, langkah yang strategis serta kebijakan yang pro UMKM dari pemerintah dalam pengembangan UMKM. “Adapun dukungan Pemda terhadap pengembangan UMKM, salah satunya mem-fasilitasi 22 UMKM untuk bermitra dengan ritail modern dengan omset penjualan Rp 670 juta per tahun,” jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan, pemberian bantuan peralatan untuk IKM, sertifikat halal bagi IKM, stimulan kelompok wirausaha pemula, bantuan UMKM terdampak Covid-19 sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional, serta fasilitasi kemudahan pelaku UMKM untuk memeroleh pinjaman di perbankan adalah bagian dari upaya Pemda Lutra dalam mendukung dan mengembangkan UMKM di Luwu Utara.
“Adapun langkah strategi yang diambil adalah penguatan kapasitas ekonomi kerakyatan dalam mengelola sumber daya ekonomi serta mengembangkan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat dengan berbasis akselerasi pusat-pusat pertumbuhan dan kreativitas,” pungkas Iqbal. Sebagai tambahan, dari 12.980 UMKM di Luwu Utara, pelaku usaha mikro masih mendominasi di Luwu Utara, yakni 97,5 persen. (byu)