PALOPO–KETUA DPC PDIP Kota Palopo, Alfri Djamil, tak menampik jika perubahan syarat pencalonan kepala daerah memakai hasil Pemilu 2024 menjadikan semua Parpol mempersiapkan caleg terbaiknya yang diharapkan bisa mendulang suara agar bisa meraih kursi per daerah pemilihan.
Meski berharap raihan kursi per daerah pemilihan, punggawa PDIP di Kota Palopo ini menegaskan, jika partainya tetap akan memprioritaskan dan tidak akan mendepak kadernya untuk diganti tokoh berpengaruh demi alasan mengejar kursi di setiap daerah pemilihan.
“Ada aturan main berlaku di PDIP, tetap kader dikedepankan maju sebagai caleg di setiap dapil. PDIP memiliki kader yang akan dipersiapkan di setiap dapil,” kata Alfri kepada KORAN SERUYA, Selasa (8/6/2021).
Dikatakan Alfri, dalam pencalegan, PDIP memiliki strategi khusus, yakni melakukan pemetaan politik di setiap daerah pemilihan. Dalam pemetaan politik ini, PDIP menakar potensi kadernya.
“Lewat pemetaan politik ini, PDIP akan melihat gambaran kadernya apakah signifikan akan meraih suara atau tidak. Kalau signifikan, maka kader diutamakan. Namun jika tidak signifikan, PDIP akan membuka ruang kepada non kader untuk diusung PDIP sebagai caleg, tentunya tokoh berpengaruh di dapil,” kata Alfri.
Dikatakan, berbagai strategi menghadapi dua event politik tahun 2024, sudah dibahas DPC PDIP Palopo melalui Rakercab, belum lama ini. “Intinya, mesin politik PDIP di setiap tingkatan siap bekerja memenangkan Pemilu 2024, termasuk Pilkada 2024,” katanya.
Alfri menyebutkan, pada Pemilu 2019 lalu, DPC PDIP Palopo meraih 3 kursi. “Tentunya, kita targetkan perolehan kursi PDIP bisa bertambah atau diatas 3 kursi. Apalagi jika jadi 4 dapil dan kursi bertambah dari 25 menjadi 30 di Palopo pada Pemilu 2024, paling tidak PDIP meraih 1 kursi setiap dapil,” ujar Alfri. (**)
