Pemda Terus Upayakan Penanganan Dampak Sungai Rongkong, IDP Kunjungi Warga di Pengungsian

50
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Penanganan banjir di wilayah hilir dampak Sungai Rongkong masih terus diupayakan baik oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) hingga Pemerintah Daerah. Kepala Bidang Perairan Dinas PUTRKP2 Luwu Utara, Rahayu mengatakan saat ini pihaknya tengah membangun tanggul darurat di Desa Limbong Wara Kecamatan Malangke Barat.

“Dari Balai sendiri saat ini sedang melaksanakan pekerjaan penutupan luapan/ jebolan menggunakan jumbo bag dan pembukaan alur untuk bagian hilir,” kata Rahayu. “Penutupan luapan dilakukan dibeberapa titik diantaranya di Beringin Jaya, Lembang-lembang, Lawewe, Bululandong, Pombakka, dan Pongo,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya upaya penanganan darurat, seperti diketahui Survey sosek (LARP) untuk pembangunan Bendungan Rongkong sudah dimulai pada September 2021 lalu. LARP sendiri adalah survey sosek untuk menggali informasi terkait kepemilikan harta warga berupa rumah, tanah, kebun, sawah, dan kondisi sosial lainnya. Metode survey dilakukan secara door to door.

Meski sebelumnya terdapat penolakan dari masyarakat, namun hingga survey LARP dilaksanakan, masyarakat sudah sepakat memberikan kesempatan untuk melakukan survey dan memasang patok di wilayah Desa Tandung. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Tomakaka Buka, Tamo, yang menyampaikan siap menerima program tersebut sepanjang tidak merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang mengantar langsung bantuan untuk korban banjir di Malangke Barat dan Baebunta Selatan, Senin (26/12) kemarin, mengatakan pembangunan bendungan Rongkong diharapkan dapat menjadi solusi mereduksi dampak banjir di lima kecamatan hilir yakni Sabbang, Malangke, Malangke Barat, Baebunta, dan Baebunta Selatan.

“Tapi tanpa dukungan masyarakat, akan sulit diwujudkan, sebagaimana sudah pernah dirancang sebelumnya dan akhirnya gagal. Semoga kali ini kita bisa bersama-sama mengedepankan kepentingan bersama, kepentingan orang banyak, kepentingan saudara-saudara kita yang sudah bertahun-tahun merasakan dampak banjir. Bukan lagi mengedepankan ego kelompok tertentu yang suka memanas-manasi, tidak peduli dengan penderitaan saudara-saudara kita di lima kecamatan tadi. Mohon doa dan dukunganta,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Diketahui, Pemda melalui Dinas Sosial juga membangun Posko Pengungsian dan secara aktif membantu korban banjir dengan mendirikan dapur umum dan juga dilakukan layanan kesehatan. Relawan PMI pun juga aktif melakukan pelayanan pemenuhan air bersih bagi korban banjir. (rls/roy)

ADVERTISEMENT