Restoran Cepat Saji Seperti Fizza Hut, McDonald’s, dan Richeese Factory “Mati Suri” di Palopo, Efek Seruan Boikot? Ini Videonya

395
Gerai Pizza Hut Palopo di Jalan Andi Djemma
ADVERTISEMENT

SEJUMLAH restoran cepat saji seperti Fizza Hut dan Mc Donald di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, yang sebelumnya cukup ramai dikunjungi masyarakat sekarang sangatlah sepi.

Bahkan waktu jam makan siang, kondisi restoran cepat saji tersebut sepi dan hanya menyisakan bangku kosong di setiap sudut bangunan. Satu atau dua pengunjung tampak tetap memesan di Fizza Hut dan McDonald Palopo, namun kebanyakan suasananya sepi.

ADVERTISEMENT

Adapun restoran cepat saji yang sudah hadir di Palopo, diantaranya Gerai McDonald’s di jalan Dr Sam Ratulangi di Kelurahan Salobulo, Kecamatan Wara Utara yang hadir di Palopo sejak Juni 2023 lalu, kedua Pizza Hut yang terlebih dulu memanjakan lidah masyarakat luwu raya dengan hadir di Palopo di Jalan Andi Djemma pada 17 Agustus 2020, dan yang baru-baru ini buka pada Februari 2024 adalah Richeese Factory yang juga beralamat di jalan Dr Sam Ratulangi.

Ketiga brand ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya di Luwu Raya dan sekitarnya, bahkan saat launching dan beberapa minggu setelahnya, antrian panjang terpantau di lokasi pemesanan. Namun kini sudah sepi pengunjung.

ADVERTISEMENT

Fenomena inilah yang beredar luas yang menyatakan bahwa rata-rata masyarakat Kota Palopo hanya penasaran dan sekedar mencoba hal-hal baru yang sedang trend dan viral di media sosial, sehingga setelah rasa penasaran itu terpenuhi, mereka akan berhenti dengan sendirinya.

Menanggapi hal tersebut, pengamat sosial yang juga merupakan Direktur Politeknik Dewantara Palopo, Dr Suaedi mengatakan semua bisnis bisa berkembang, stagnan maupun bangkrut itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dia memaparkan faktor utamanya itu terletak pada manajemen, termasuk menu dan harga bukan karena ikut-ikutan.

Suaedi menambahkan, jika dihubungkan lagi dengan perilaku konsumen itu ada benarnya, awalnya masyarakat akan mencoba hal baru, setelah mengetahui rasanya selanjutnya tidak ada inovasi dari penjual tentunya konsumen akan berpindah ke lain hati.

Suaedi tidak menampik bahwa seruan boikot produk pro Israel juga memiliki pengaruh besar bagi ketiga brand ini, sehingga jika tidak ada inovasi dari pemilik produk boikot akan berdampak pada penurunan omset.

Yuk nonton videonya. (nada)

ADVERTISEMENT