PALOPO — Warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo digegerkan dengan penemuan mayat yang sudah membengkak di salah satu rumah empang di daerah tersebut.
Korban ialah Muhammad Yusuf. Keseharian pria berusia 43 tahun itu memang sebagai petani tambak atau empang. Dia pertama kali ditemukan keluarganya dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di rumah empang miliknya.
Pihak keluarga memang curiga lantaran korban sudah beberapa hari ini tidak pernah terlihat. Apalagi, saat itu ada keluarganya yang sedang menggelar hajatan, namun dirinya tak juga muncul.
Mereka kemudian berinisiatif mengunjungi korban di rumah empangnya. Namun, betapa terkejutnya keluarga korban saat melihatnya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Diperkirakan, korban meninggal sudah tiga hari yang lalu. Pihak keluarga kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib.
Tim inafis Polres Palopo langsung menuju lokasi yang dimaksud. Saat olah Tempat kejadian perkara, dari pemeriksaan luar, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Menurut keluarga Yusuf, korban memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Diduga korban meninggal lantaran penyakitnya itu. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Jadi besar dugaan kami, dia meninggal lantaran sakit,” ungkap Plt Kasi Humas Polres Palopo, Iptu Patobun.
Salah satu keluarganya menceritakan, terakhir kali bertemu, korban sudah mengeluh sakit kepala. Bahkan Yusuf sempat meminta mentimun kepada keluarganya lantaran dia merasakan tekanan darahnya naik.
Pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan kepergian Yusuf. Jenazahnya kemudian dibawa keluarganya ke kampung halamannya di Kabupaten Pangkep.
“Pihak keluarga menolak untuk diautopsi. Saat ini, jenazah almarhum sudah dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Pangkep,” pungkas mantan Kapolsek Wara Utara itu. (liq)
