
PALOPO — Rumah Sakit Umum ST Madyang Palopo, menggelar kegiatan talkshow. Kegiatan tersebut membahas masalah infertilitas atau kemandulan pada wanita dan pria serta solusinya., Sabtu 21 Juni 2025. Talkshow itu, digelar bekerjasama dengan Morlula IVF Makassar, yang merupakan Klinik bayi tabung dan program kehamilan yang terletak di Kota Makassar.
Direktur RSU ST Madyang Palopo, dr. H. A. Thamrin Jufri. M. Kes, dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan itu, ia menyebut RSU ST Madyang Palopo, tidak hanya meberikan pelayanan kepada orang yang datang untuk berobat tetapi juga menberikan pelayanan yang promotif dan mengedukasi masyarakat melalui kegiatan ilmiah seperti seminar dan talkshow.
“Saya sangat senang kegiatan ini bisa terlaksana, kami berterimakasih kepada seluruh peserta yang hadir, kami sadar bahwa disamping kita memberikan pelayanan di RS ini, kepada masyarakat yang datang untuk mengobati penyakitnya, kita juga memberikan pelayanan preventif, promotif menyampaikan hal-hal terkait masalah kesehatan, ” Katanya.
Peserta pada kagiatan tersebut datang dari berbagai daerah di Luwu Raya, mereka datang untuk mendengarkan materi dari dua narasumber yang ahli pada program kehamilan, yaitu dr. Nazaruddin Nawir, Dokter Obgyn RSU ST Madyang Palopo, dan dr.Rezia Octarina Dokter Anrology Morula IVF Makassar.
Saat diwawancarai, dr. Nasaruddin mengatakan kemandulan merupakan masalah yang sangat kompleks namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Mantan Direktur RSUD Sawerigading Palopo itu menjelaskan, infertilitas pada pria maupun wanita bisa diatasi dengan diagnosa yang akurat dan penanganan yang tepat.
“infertilitas pada pria maupun wanita adalah masalah yang sangat kompleks dengan diagnosa yang akurat dan penanganan yang tepat saya kira masalah ini bisa kita atasi, ” jelasnya.
Sementara itu, dr.Rezia Octarina mengatakan, dalam masalah infertilitas atau kemandulan, dalam beberapa kasus seringkali mengklaim masalah tersebut terjadi pada perempuan. Namun menurut dr. Rezia, dalam hal ini ternyata pria juga memikiki peran penting dalam masalah kesuburan sehingga tak hanya perempuan yang harus melakukan pemeriksaan.
“Selama ini yang kita lihat di masyarakat luas, kalau misalnya ada pasangan suami istri yang belum hamil pasti lebih banyak permasalahannya di perempuan, padahal sebenarnya laki-laki juga mempunyai peran penting dalam kesuburan. Jadi di sini kita mengedukasi masyarakat bahwa tidak selamanya penyebabnya ada di perempuan laki-laki juga perlu diperiksa, ” katanya. (has)