Tukang Becak Ini Tolak BLT karena Alasan Masih Banyak Warga Layak Menerima, 19 Hari Kemudian Meninggal Dunia

6571
Kades Lasitae, Kartini membujuk Salama untuk menerima BLT pandemi covid-19. (ft/ist/rakyatku.com)
ADVERTISEMENT

BARRU–Seorang tukang becak di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, menolak diberi Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per bulan.

Tukang becak bernama Salama, 50 tahun ini, warga Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru menolak BLT dari pemerintah setempat karena alasan masih banyak warga yang lebih layak menerimanya di tengah pandemi covid-19.

ADVERTISEMENT

Namun, Salama ternyata tidak hanya menolak BLT dari pemerintah. Sabtu (30/5/2020) lalu, Salama meninggal dunia. Dia meninggal dunia, dilansir KORAN SERUYA dari rakyatku.com, 19 hari setelah dia sempat menolak BLT dampak Covid-19 sebesar Rp600 ribu dari pemerintah Desa Lasitae.

“Dia menolak BLT waktu saya serahkan BLT Rp600 ribu, bahwa dirinya masih kuat cari nafkah sendiri dan masih banyak yang lebih butuh dari dia,” ujar
Kades Lasitae, Kartini, mengisahkan Salama saat menolak menerima BLT.

ADVERTISEMENT

Meski ditolak, Kartini mengaku berusaha keras membujuk pria sebatang kara itu agar mau menerima BLt. Alasannya, Salama sangat memenuhi kriteria menerima bantuan BLT dari pemerintah.

“Pemerintah Desa sampai bolak balik ke rumah kebunnya untuk membujuknya, namun akhirnya Salama luluh menerima bantuan,” katanya.

Saat menerima BLT, Salama dalam kondisi kurang sehat. “Bahkan, saat menerima BLT itu, tangannya gemetar.

Menurut Kartini, jenazah Salama telah dimakamkan pada pukul 11:00 Wita, Minggu (31/5/2020). “Semoga Almarhum Salama husnul khotimah,” imbuh Kartini. (*/tari)

ADVERTISEMENT