LUWU UTARA–Pernyataan Calon Wakil Bupati nomor urut 1, yang sempat viral di media sosial Facebook, membuat Rahmat Laguni ikut angkat bicara persoalan itu.
Menurutnya, video yang berdurasi 27 detik itu sudah diedit atau dipotong, tidak secara keseluruhan dimunculkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Rahmat Laguni menyebutkan, bahwa statementnya saat kampanye di Desa Sidomukti Kecamatan Bone-Bone bahwa Ketua DPRD Luwu Utara seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, itu adalah sebuah ungkapan peribahasa.
“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti peribahasa seperti kerbau dicocok hidungnya adalah selalu menurut saja,” jelas Rahmat Laguni.
Sementara itu, Juru bicara Paslon nomor urut 1, Fujianto Manati mengatakan bahwa video itu adalah bentuk kritik terhadap pejabat publik yang di sisi lain juga mengisyaratkan kekecewaan sekaligus keprihatinan terhadap kondisi kekinian di mata masyarakat terhadap Pejabat Publik.
“Walaupun sebagai anggota partai tidak boleh diatur berlebih oleh partainya. Harus ada batasan-batasan sebagai anggota atau petugas partai dan tanggungjawab sebagai Pejabat Publik (ketua DPRD, red). Kritik itulah yang kemudian dinarasikan dengan metafora “kerbau yang dicucuk hidungnya”,” jelas Fujianto Manati.
Fujianto juga menyebutkan bahwa dalam kritikannya, Pak rahmat Laguni tidak ada maksud melakukan penghinaan terhadap pribadi ataupun kelompok komunitas serta lembaga DPRD melainkan murni kritik terhadap jabatan publik ketua DPRD seperti yang dijelaskan tadi.
“Jadi ada perbedaan konteks yang jauh antara apa yang dimaksud oleh Pak Rahmat dalam kritiknya tersebut dengan apa yang jadi gorengan sepihak oleh Pihak tertentu yang merasa bahwa ini adalah penghinaan pribadi,” sebut Fujianto. (rls/byu)