PALOPO–Walikota Palopo, HM Judas Amir, menginstruksikan kepada seluruh lurah, termasuk para ketua RT/RW untuk memantau kondisi warganya di tengah pemberlakuan social distancing atau warga diminta tinggal di rumah di tengah mewabahnya virus corona.
Dikatakan Judas Amir, para aparat pemerintah tingkat bawah wajib memantau warganya, terutama warga yang kurang mampu karena dikhawatirkan ada warga yang kelaparan lantaran tinggal di rumah dan tidak pergi mencari nafkah. “Laporkan kalau ada warga yang kehabisan sembako. Kita tidak menginginkan ada warga yang tidak makan (kelaparan) lantaran tidak bekerja selama masa virus corona,” ujar Judas Amir, Rabu (1/4/2020).
Tak hanya itu, Judas Amir meminta para lurah, termasuk ketua RT/RW proaktif mendata warga di wilayahnya, karena dikhawatirkan ada warga pendatang atau pemudik yang tiba di Kota Palopo, namun tidak terdata untuk segera discreening dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Palopo yang dibawa orang dari luar.
“Alhamdulillah, screening ini sudah berjalan dua hari. Kita harus maksimalkan dan tidak boleh ada pendatang atau pemudik masuk Palopo tidak terdata dan tidak terpantau tim medis,” tandas Judas Amir.
Judas Amir berharap, wabah virus corona ini segera berlalu sehingga aktivitas masyarakat dan pemerintahan bisa berjalan normal kembali. “Berbagai kebijakan yang kita tempuh ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona masuk Kota Palopo,” kata Judas Amir.
Saat ini, Pemkot Palopo bekerjasama dengan TNI dari Kodim 1403 Sawerigading dan Polres Palopo membuka tiga posko penanganan virus corona di pintu masuk Kota Palopo. Yakni, posko wilayah selatan ditempatkan di pelataran Islamic Centre, posko wilayah utara di Telluwanua, dan posko ketiga di poros pintu masuk dari Tana Toraja. Semua kendaraan, terutama bus dan kendaraan pribadi yang memasuki wilayah Kota Palopo di tiga posko tersebut diperiksa ketat. (tari)
