PESTA demokrasi berlabel Pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Saat ini, memasuki medio Agustus 2024, para bakal calon kepala daerah yang akan maju bertarung pada Pilkada 2024, menghitung hari mendaftar ke KPU. Sesuai agenda tahapan Pilkada, pendaftaran bakal calon akan dimulai 27-29 Agustus.
Di Kota Palopo, pesta demokrasi lima tahunan ini juga mulai menghangat. Warga juga antusias ikut menyatakan dukungannya kepada para kandidat yang akan maju memperebutkan kursi ’01’ dan ’02’ Palopo.
KORAN SERUYA menghimpun sedikitnya 7 fakta menarik terkait perhelatan Pilkada Palopo 2024, berikut rangkumannya.
1. Diikuti 4 Pasangan Calon
Fakta pertama Pilkada Palopo 2024, yakni hampir dipastikan diikuti empat pasangan calon. Keempat pasangan calon tersebut, yakni duet DR H. Farid Kasim Judas-DR Hj Nurhaenih (FKJ-NUR) diusung koalisi Partai NasDem dan PKS. Partai NasDem memiliki 6 kursi hasil Pemilu 2024 dan Partai Hanura 1 kursi. Koalisi dua partai ini memiliki 7 kursi atau memenuhi syarat mengusung satu pasangan calon yang dipersyaratkan 5 kursi.
Pasangan kedua yang juga telah aman kendaraan politiknya, yang duet Trisal Tahir-DR. Akhmad Syarifuddin Daud atau duet TT-Ome. Duet ini diusung koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat yang masing-masing memiliki 3 kursi atau koalisi 6 kursi.
Selanjutnya duet Putri Dakka dan Haidir Basir. Duet PD-HB ini diusung koalisi PDIP 3 kursi dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2 kursi. Termasuk dikabarkan partai nonkursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut mendukung duet PD-HB lantaran Ketua DPC PPP Kota Palopo tidak lain adalah Haidir Basir.
Partai Golkar sebagai pemenang kedua Pemilu 2024 di Kota Palopo, dengan raihan 6 kursi, mengusung duet DR H. Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta. Duet ini dikenal dengan akronim Rahmat-ATK.
2. Diikuti Tiga Figur Perempuan
Pilkada Palopo 2024 akan diikuti tiga figur perempuan. Di beberapa daerah, Pilkada tak diikuti figur perempuan, namun di Kota Palopo, Pilkada 2024 bertabur figur perempuan. Tiga figur tersebut, yakni DR Hj Nurhaenih, Andi Tenri Karta, dan Puteri Dakka.
3. Perang Jargon Politik
Empat pasangan calon yang akan maju Pilkada Palopo 2024, jauh-jauh hari telah memperkenalkan jargon politik kepada masyarakat. Pasangan FKJ-Nur misalnya, mengusung dua jargon kampanye, yakni ‘KEBAIKAN BERLANJUT’. Belakangan duet ini kembali memperkenalkan ‘PALOPO SEMAKIN BAIK’.
Sementara duet TT-Ome juga tak mau kalah. Duet ini mengusung jargon ‘PALOPO BARU’. Duet RMB-ATK sendiri memakai jargon politik, yakni ‘PALOPO LEBIH MAJU 2024’. Pasangan calon lainnya, yakni duet PD-HB memakai jargon ‘PALOPO 2024– MENGABDI UNTUK KEBAIKAN.’
4. Jumlah Wajib Pilih Berkurang
Dibanding Pemilihan Legislatif 2024 lalu, jumlah pemilih Palopo untuk Pilkada 2024 cenderung menurun. Diketahui, dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pileg 2024, jumlah pemilih sebanyak 130.107 orang atau berkurang sebanyak 4.486 pemilih. Dari jumlah itu 66.266 pemilih perempuan dan 63.841 pemilih laki-laki.
Ketua KPU Palopo, Irwandi Jumain menyebut, penurunan jumlah pemilih ini lantaran banyak diantara warga yang pindah setelah pileg, ada yang meninggal dunia dan lainnya. “Tapi kan ini masih berproses. Masih ada perbaikan. Lagipula masih banyak pemilih pemula yang belum ber-KTP,” katanya.
5. Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sebagai ASN, Tetapi Ditarik Kembali Gegara Gagal Nyalon
Jauh-jauh hari sebelum empat pasangan calon yang akan maju Pilkada Palopo 2024 mengerucut keempat pasangan calon, banyak kandidat mewacana akan maju Pilkada 2024. Mereka diantaranya Ketua IDI Palopo, dr Abdul Syukur Kuddus, Rustam Lalong (RL), Hamzah Jalante, Budi Sada, dr Nasaruddin Nawir, Basri Annas, Irbar Pairing Senobua, dan lain-lain.
Belakangan sejumlah kandidat tersebut ‘gagal’ nyalon lantaran tidak mendapatkan partai politik sebagai kendaraan politik nyalon. Yang menarik, dari sejumlah kandidat tersebut yang berstatus PNSa atau ASN, ada yang sudah mengajukan pengunduran diri sebagai ASN.
Informasi yang diperoleh KORAN SERUYA, setidaknya ada dua ASN yang sudah mengajukan pengunduran diri ke Pj Walikota Palopo. Namun setelah mengetahui kondisi politik, bahwa mereka tidak maju lantaran tak mendapatkan kendaraan, surat pengunduran diri ditarik kembali.
6. Isu Money Politics Kencang
Meski hari ‘H’ pencoblosan Pilkada 2024 masih berkisar tiga bulanan lagi, tepatnya tanggal 27 November 2024, isu jual beli suara atau lebih dikenal dengan istilah money politics sudah menyebar di tengah masyarakat. Isu ini juga mulai dicium Bawaslu Kota Palopo.
Isu yang beredar, misalnya, ada pasangan calon dikabar akan ‘barter suara’ dengan cuan senilai Rp500 ribu. Bahkan ‘ngerinya’ disebut-sebut ada isu beredar transaksi jual beli suara Rp1 juta.
7. Isu Pilkada Palopo Ikut Ramai di Media Sosial
Tak hanya di tengah masyarakat, Pilkada Palopo 2024 juga hangat bahkan cenderung ‘memanas’ di dunia maya, terutama di media sosial. Beberapa laman group Pilkada Palopo ramai di media sosial. Dari sejumlah laman group Pilkada Palopo tersebut, salah satunya group ‘NGOBROL POLITIK PALOPO’.
Dibandingkan laman lainnya, group ‘NGOBROL POLITIK PALOPO’ dengan pengikut diatas angka 7.000-an ini, terbilang ‘panas’. Para pendukung dan simpatisan pasangan calon mulai menebar dukungan kepada jagoannya, termasuk saling ‘serang’ argumen sesama pendukung.
Nah, itulah 7 fakta menarik Pilkada Palopo 2024 yang dirangkum media ini. (***)