PALOPO–Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo melalui Dinas Pendidikan sukses menggelar lomba pidato bahasa daerah Luwu. Selama tiga hari, terhitung mulai 13-15 Oktober 2022, lomba ini berlangsung di Taman I Love Palopo, Lapangan Pancasila Kota Palopo.
Walikota Palopo, HM Judas Amir, menutup resmi lomba Pidato Bahasa Luwu, Sabtu malam, 15 Oktober. Penutupan lomba ini diwarnai kembang api.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya lomba ini, sehingga berlangsung sukses. Walau baru pertama kali diadakan, lomba ini berlangung meriah dan mendapat perhatian masyarakat,” ujar Judas Amir.
Walikota Palopo dua periode ini mengatakan, Lomba Pidato Bahasa Daerah Luwu yang diadakan Pemkot Palopo melalui Dinas Kesehatan, sebagai salah satu upaya pelestarian bahasa daerah, terkhusus Bahasa Luwu. Termasuk sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.
“Ini bermakna bahwa mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita wajib memahami dengan baik Bahasa Indonesia yang mempesatukan seluruh Bangsa Indonesia. Kemudian kita juga diminta untuk melestarikan Bahasa Daerah. Nah, Pemkot Palopo melalui kegiatan lomba ini berupaya melestarikan Bahasa Daerah Luwu,” katanya.
“Tujuan pelestarian ini agar supaya Bahasa Daerah Luwu tidak punah. Dan saya bangga dan memberikan apresiasi kepada semua peserta lomba, tim juri, panitia, dan semua pihak yang terlibat menyukseskan lomba. Terkhusus kepada para juara lomba, selamat,” lanjutnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis selaku Ketua Panitia Lomba Pidato Bahasa Daerah Luwu, ikut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya lomba tersebut.
Menurut Asnita, walau baru pertama kali diadakan, Lomba Pidato Bahasa Daerah Luwu berlangsung sukses, termasuk animo pelajar dan masyarakat umum mengikutinya sangat tinggi di wilayah Luwu Raya. Hingga akhirnya, panitia membatasi peserta. “Jumlah pesertanya sangat banyak, karena mengingat waktu pelaksanaan hanya tiga hari, maka pesertanya dibatasi. Pesertanya mencapai 106 dari tingkat SD hingga SMA/SMK, dan kategori umum,” kata Asnita. (eky)