MASAMBA–Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, terus menghadirkan berbagai inovasi demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kali ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Luwu Utara menerapkan sistem pelayanan terpadu pengurusan data kependudukan.
Dengan pelayanan ini, warga Luwu Utara kini tak perlu lagi ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengurus data kependudukan. Sebab, saat ini, pengurusan data kependudukan sudah bisa dilayani di kantor desa atau kelurahan se Kabupaten Luwu Utara.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, sangat mengapresiasi inovasi Pildacil, atau Pelayanan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Desa/Kelurahan. Apresiasi itu disampaikan Indah saat melaunching inovasi Pildacil, Selasa 18 Oktober 2022 lalu.
Menurut Indah, berdasarkan hasil evaluasi, banyak penyebab warga tidak memiliki data kependudukan. Salah satunya, karena persoalan jarak yang menimbulkan biaya besar jika harus mengurus ke kabupaten.
“Oleh karena itu, saya berharap semua dapat mengakses pildacil berbasis desa atau kelurahan dengan sebaik-baiknya. Sebab, semangatnya adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Indah.
Indah juga berharap, ke depan, pemerintahan akan semakin menerapkan sistem digital, sejalan tuntutan pelayanan, dan Luwu Utara dianggap siap untuk mewujudkan smart city.
Sekaitan dengan hal tersebut, tidak terlepas dari bagian quick win dimensi pertama, yaitu layanan kependudukan sebagai layanan publik secara keseluruhan sebagaimana master plan smart city yang sudah disusun Pemkab Luwu Utara.
“Untuk itu, saya meminta camat, para kepala desa, dan lurah untuk menuntaskan data kependudukan warga di wilayah masing-masing. Dengan demikian, program-program pemerintah sampai ke masyarakat. Juga memastikan tak ada satupun warga yang tertinggal dalam pembangunan,” katanya.
Tak hanya itu, Indah menegaskan, inovasi Pildacil tidak berhenti di acara seremoni peluncuran saja, akan tetapi benar-benar dapat diaplikasikan.
“Sayangi warga kita. Maka pastikan tidak ada satupun yang ditinggalkan dalam pembangunan. Pastikan juga kualitas layanan kependudukan benar-benar bisa kita hadirkan,” begitu pesan bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini. (byu)