PALOPO–Pemerintah Kota Palopo bersama Perumda Tirta Mangkaluku Palopo dan pihak terkait lainnya mulai menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan akibat musim kemarau panjang atau terkena dampak elnino.
Penyaluran air bersih menggunakan sejumlah mobil tangki tersebut atas instruksi Pj Walikota Palopo, Asrul Sani, Jumat (3/11/2023).
“Untuk pendistribusian air bersih tahap pertama ini, kita fokuskan di wilayah Kecamatan Telluwanua,” kata Asisten I Pemkot Palopo, Ruslan.
Sejumlah mobil tangki milik Perumda Tirta Mangkaluku Palopo dan BPBD Palopo dikerahkan menyisir 7 kelurahan di Telluwanua untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak elnino. “Kita harapkan masyarakat menyiapkan tempat penampungan air didepan rumah agar mudah dilayani air bersih,” ujar Ruslan.
Sesuai instruksi Pj Walikota Palopo, Asrul Sani, Ruslan menjelaskan bahwa pendistribusian bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan bertujuan untuk mencegah dampak kekeringan semakin meluas di Kota Palopo, serta untuk mengatasi kekurangan akan kebutuhan air bersih yang dialami oleh masyarakat Kota Palopo, terutama warga di wilayah pesisir.
“Pendistribusian air bersih ini akan dilakukan sampai bulan Desember 2023 mendatatang, atau sampai musim kekeringan berakhir,” katanya. (***)
======================================================
Dampingi Pj Gubernur Tanam Pisang, Pj Walikota Palopo: Seluas 43 Hektar Lahan Disiapkan
PENJABAT Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si bersama Pj. Wali Kota Palopo menanam pisang dan melakukan Pencanangan Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP) Kota Palopo, di Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Minggu, 5 November 2023.
Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di kota palopo.
Pada kesempatan itu Pj. Gubernur Sulsel juga mencontohkan cara budidaya pisang. Salah satunya dengan cara menghasilkan bibit pohon pisang melalui metode PIF.
Pj. Gubernur Sulsel mempraktekkan cara memotong batang pisang dan memperlihatkan salah satu metode memperbanyak bibit pisang kepada penyuluh dan petani. Termasuk menjelaskan dengan menggunakan metode kultur jaringan.
“Jutaan pohon bisa kita peroleh dari situ, tapi dengan metode ini, metode PIF, sepuluh sampai dua puluh pohon bisa kita ambil dari situ, satu bonggol pisang,” kata Bahtiar Baharuddin
Bahtiar Baharuddin melanjutkan, apapun yang tanam, masyarakat harus diajari produksi apapun. Jadi jangan biarkan lahan itu kosong. Sayang itu lahan dibiarkan kosong. “Apa bedanya orang Amerika sama kita, sama-sama kita badannya kurang lebih sama, bedanya, aset mereka bekerja, jadi hampir tidak ada lahan kosong yang dibiarkan tanpa produksi,” ungkapnya.
“Di Sulsel ini kita punya lahan 7 juta (hektar) dan masih ada 2 juta lebih (hektar) yang tidak ada isinya, tidak produktif, ada hasilnya pohon-pohon dan rumput tapi tidak menghasilkan untuk kehidupan masyarakat kita,” lanjutnya.
Dikatakan, jika lahan dimanfaatkan untuk tanami apa saja, insya Allah akan mendatangkan kemaslahatan untuk masyarakat. “Yang kita lakukan ini sebenarnya adalah sesuatu yang sudah ada di masyarakat, tinggal di ubah, di revitalisasi supaya menjadi sesuatu yang menghasilkan,” jelasnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani dalam kesempatan yang sama mengatakan, bahwa di Kota Palopo saat ini sudah siap lahan 43 hektar untuk gerakan gemar menanam pisang ini. “Sebelumnya juga telah kita programkan gerakan tanam cabai, dan itu kita sudah sebarkan sampai ke kelurahan sebayak 78 ribu bibit cabe,” ungkap Asrul Sani.
Diketahui, kegiatan tanam pisang ini diikuti porkopimda kota palopo, Plh. Sekda kota Palopo, pimpinan instansi pertikal, pimpinan perangkat daerah, camat dan lurah serta masyarakat kota palopo. (ADV)