PALOPO–Praktek prostitusi atau pelacuran di kawasan Terminal Dangerakko Palopo ternyata kian marak. Aktivitas para Pekerja Seks Komersial (PSK) di kawasan itu, yang sudah berlangsung lama, meresahkan. Namun sampai saat ini belum ada keseriusan Pemkot Palopo dan stakeholder terkait menertibkannya.
Situasi tersebut mengundang keprihatinan Anggota DPRD Kota Palopo, Rustan Taruk. Dia meminta Dinas Sosial, Satpol-PP dan Dinas Kesehatan melakukan penertiban secara terpadu kepada PSK yang mangkal di kawasan Terminal Dangerakko setiap malam.
Rutan Taruk menyampaikan hal tersebut ketika mengikuti rapat pembahasan R-APBD Palopo 2025 dengan jajaran Dinsos, Rabu (20/11/2024). Kata dia, para wanita PSK ini perlu ditertibkan dan diberi pembinaan.
“Mereka harus diberi pelatihan keterampilan agar meninggalkan pekerjaan lamanya dan menekuni profesi baru yang lebih terhormat di mata masyarakat,” ujar Rustan Taruk.
Jika tidak ditertibkan dari sekarang, kata Rustan, PSK tersebut bisa menimbulkan bahaya. Pasalnya, di Palopo ada sekitar 400 lebih warga mengidap HIV/AIDS, apabila praktik prostitusi merajalela bisa saja angka HIV/AIDS terus bertambah di Palopo. “Sangat meresahkan, makanya perlu ditertibkan,” ungkap legislator Partai Demokrat Palopo ini. (put)