PALOPO — Dalam rangka pengendalian inflasi serta menjaga stabilisasi stok dan keterjangkauan harga, Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, S.H., M.Si., didampingi unsur Forkopimda kota palopo dan pimpinan perangkat daerah terkait melakukan sidak/operasi pasar di Pasar Andi Tadda, Kamis, 30 November 2023.
Dalam kunjungannya itu Pj Wali Kota Asrul Sani mendapatkan adanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, terutama cabai. Kini harganya mencapai Rp. 85 ribu per kilogram.
“Setelah kita pantau, kita cek kenapa harganya tinggi, ternyata cabe ini diambil oleh pedagang dari Kab. Jeneponto yang kemudian dibawa (melalui) ke Makassar baru didistribusikan ke Kota Palopo”, ungkap Pj wali kota. “Itu yang menyebabkan harga tinggi, karena transportasi, biaya transportasi, biaya distribusinya tinggi”, lanjutnya.
Asrul Sani melanjutkan, akan melakukan langkah-langkah untuk menekan naiknya harga komoditas. “Kita akan lakukan langkah untuk menekan ini. Khususnya cabai ini, kita akan buat kerjasama dengan daerah penghasil cabai, utamanya yang terdekat dari sini, daerah kita, seperti Kab. Wajo dan Enrekang”, ujarnya.
“Saya sudah sampaikan tadi dengan Kabag Ekonomi, coba jajaki daerah penghasil cabai untuk bisa kita lakukan kerjasama, sehingga nanti para pedagang bisa mengambil cabe dari daerah daerah yang dekat dengan kita sehingga biaya distribusi bisa berkurang dan harga cabe bisa kita tekan”, jelasnya.
Asrul Sani menambahkan, saat ini di kota Palopo dijalankan program gerakan tanam cabai, namun itu belum memasuki masa panen. “Terkait hal ini juga (gerakan menanam cabe), saya juga sudah minta Kadis Pertanian untuk mengatur pola tanam dari gerakan kita ini. Jadi penanaman kita tidak bersamaan, tapi secara bertahap agar produksi kita nantinya juga bisa cukup dan berkesinambungan,” katanya. (*)