Kisah Meliani Rasyid Pantarlih Usia 65 Tahun di Palopo, Pernah Dikejar Anjing Saat Data Pemilih… Yuk Tonton Videonya

63
Meliani Rasyid tetap semangat dan ceria menjalani tugasnya sebagai anggota Pantarlih meski usianya sudah 65 tahun. (foto nada gabriela)
ADVERTISEMENT

PALOPO–Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau Pantarlih Kota Palopo berjumlah 468 orang telah dikukuhkan dan dilantik. Dari 468 orang, terdapat satu orang diantaranya berusia 65 tahun. Meski usianya terbilang sudah tidak muda lagi, Meliani Rasyid tetap semangat dan ceria menjalani tugasnya.

Rupanya, soal kepemiluan, ibu 3 anak ini ternyata sudah berpengalaman. Dia menjadi penyelenggara Pemilu sejak tahun 2004 lalu sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS. Tahun ini, dia menjadi Pantarlih pada Pemilu serentak lalu, dan kali ini kembali menjadi Pantarlih di Pilkada yang akan digelar 27 November mendatang.

ADVERTISEMENT

Meliani menjalani hari-harinya tanpa didampingi sang suami karena terlebih dulu dipanggil Sang Maha Kuasa pada 12 tahun lalu. Meski
begitu, dia sudah dipercayakan menjadi ketua RT selama 20 tahun di daerahnya.

Dia tinggal di Jalan Wecudai, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara dengan kedua anaknya yang sudah berkeluarga. Berbagai penghargaan ternyata sudah banyak ia peroleh, salah satunya dari Dinas Kesehatan Kota Palopo sebagai kader posyandu, penghargaan dari Badan Kontak Majelis Taklim Jakarta, piagam penghargaan dari KPU Palopo sebagai anggota KPPS, dan masih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

Meliani bercerita selama menjadi penyelenggara Pemilu banyak suka dan duka yang dia dapatkan, seperti kesulitan dalam proses pendataan karena menggunakan sistem digitalisasi sehingga agak kesulitan. Namun berkat ketekunannya untuk belajar, akhirnya dia mampu menggunakan Smartphone untuk proses pendataan masyarakat.

Selama melaksanakan tugasnya, Meliani mengatakan, masyarakat menyambut baik kehadirannya dan belum pernah mendapat penolakan atau perlakukan tidak baik dari masyarakat. Dia bercerita bahwa dirinya pernah dikejar oleh seekor anjing saat hendak mendata pemilih di salah satu rumah warga, dan berkat lindungan Allah ia berhasil meloloskan diri.

Lebih lanjut Meliani mengungkapnya alasannya sehingga ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu adalah karena ini sebagai ladang pahala di usia tuanya, meski banyak duka yang didapatkan.

Ia juga meminta partisipasi dari masyarakat untuk menyambut baik kehadiran para pendata yang berkunjung, jangan sampai melakukan penolakan karena mereka memiliki tanggung jawab untuk mendapat data yang benar sehingga pemilu maupun pilkada bisa berjalan dengan baik.

Tak jarang ketika ia berkunjung, masyarakat tidak berada di rumah sehingga harus menunggu atau mengunjungi tempat bekerja dari sasaran pendataannya itu. (nada)

ADVERTISEMENT