BELOPA — Pekan ini, masyarakat Luwu heboh soal janji pupuk gratis untuk petani. Janji pupuk gratis tersebut mencuat dalam debat terbuka kedua Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Luwu di Hotel Claro, Makassar, Selasa (12/11/2024) malam.
Paslon nomor 1, Agussalim dan Erwin Barabba adalah pemilik janji program pupuk gratis jika mereka terpilih jadi bupati dan wakil bupati Luwu periode 2024-2029.
Seketika, suasana debat terbuka itu riuh seusai Paslon nomor urut 2, Pata-Dhevy menanyakan langsung bagaimana formulasi janji pupuk gratis itu dapat diwujudkan?
Menanggapi hal tersebut, Agussalim optimis pemerintahan yang ia pimpin kelak dapat mewujudkan program pupuk gratis sebagaimana telah dijanjikan semasa kampanye. Hal itu mengacu pada Perpres nomor 77 tahun 2023 tentang kebijakan pupuk bersubsidi.
“Sesuai dengan regulasi pasal 1 tahun 2022 tentang hubungan pengelolaan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kemudian kedua Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah. Kemudian peraturan Presiden nomor 77 tahun 2023 tentang kebijakan pupuk bersubsidi. Tambahan satu lagi Permendagri nomor 81 tahun 2023 pengelolaan keuangan negara daerah, dimana Pemda dapat mengalokasikan belanja daerah untuk subsidi untuk kepentingan publik,” ujar Agussalim menanggapi pertanyaan Paslon nomor urut 2.
Dijelaskan Agussalim, runutan undang-undang tersebut merupakan pedoman peraturan pemerintah untuk diwujudkannya janji program pupuk gratis petani. “Dalam hal ini bahwa, selama subsidi diatur dalam APBD dan telah melewati tahap perencanaan anggaran, maka kami akan eksekusi terkait masalah pupuk gratis,” tandas Agussalim.
Ketersediaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemda Luwu senilai Rp 1,6 Triliun. Postur APBD tersebut, kata Agussalim, dapat digunakan sebagian untuk belanja pupuk subsidi. “Kemudian anggaran yang akan digunakan kalau kita menggratiskan pupuk kepada petani apakah itu Rp 50 Milyar atau Rp 100 Milyar untuk kepentingan rakyat, kenapa tidak,” imbuhnya.
Bahkan, jika janji program pupuk gratis tidak dapat diwujudkan, dirinya bersedia turun meninggalkan jabatan. “Saya akan turun jabatan saya jika dilantik Januari 2025, berhenti jadi bupati kalau saya tidak eksekusi permasalahan pupuk gratis di tahun 2026,” kunci Agussalim. (mat)