PALOPO–Keluarga besar dan rekan, Jessica Sollu (Jeje) meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan warga Jalan Batara, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo tersebut.
Diketahui, jasad Jeje ditemukan di jalan trans Sulawesi Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dalam kondisi mengenaskan, pada Rabu 13 November 2024.
Ketua PPGT Klasis Palopo, Thomas Layuk mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti hingga pelaku dapat ditemukan dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak hanya mengusut kasus ini secara serius, tetapi juga untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada kami sebagai keluarga dan kepada masyarakat yang sangat peduli terhadap kejadian ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum PPGT, Malvin. Dia berharap pihak kepolisian segera menangkap dalang kasus dugaan pembunuhan tersebut. “Kami berharap agar proses hukum berjalan dengan baik dan secepatnya pelaku di tangkap oleh Pihak kepolisian, agar berita yang tersebar di masyarakat tidak simpang siur seperti ini,” katanya.
“Keluarga Besar PPGT Berduka atas kejadian ini, Semoga Keluarga yang di tinggalkan di berikan kekuatan dan penghiburan Oleh Tuhan,” tutup Malvin.
Pihak keluarga dan teman-teman korban menekankan pentingnya agar penyelidikan segera menemukan titik terang, mengingat semakin banyaknya spekulasi yang beredar di masyarakat.
Kasus ini telah menarik perhatian publik, dan banyak pihak berharap agar keadilan dapat ditegakkan untuk Jeje, serta untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada masyarakat bahwa hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu.
Diketahui, Jeje ditemukan meninggal dunia di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Setelah ditemukan, identitas korban diketahui bernama lengkap Jesika Solu (23), warga Jalan Batara, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Jasad Jesika ditemukan tergeletak di dalam jurang sedalam lima meter dengan kondisi tengkurap. Sebelum ditemukan tewas, dia sempat kembali ke Kota Palopo beberapa hari lalu.
Saat itu, Jesika menghadiri pemakaman neneknya. Sebelum ditemukan tewas, wanita yang bekerja di PT IMIP di Morowali itu sempat dijemput oleh tiga orang pria. Itu disampaikan ibu korban, Monika saat mendatangi SPKT Polres Palopo, Rabu 13 November 2024.
“Dua hari lalu dijemput tiga orang. Dia pake baju hitam dan celana hitam,” ujarnya kepada awak media.
“Bajuku kasian itu napake. Anakku kasian ini,” ungkapnya sembari menunjuk foto jenazah gadis yang diperlihatkan polisi di SPKT Polres Palopo. (***)