BELOPA — Sebuah insiden yang melibatkan pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Luwu nomor urut 1, Agussalim-Erwin Barabba, dan paslon nomor urut 2, Patahuddin-Dhevi Bijak, terjadi di Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, pada Selasa (19/11). Meski awalnya memicu kekhawatiran, situasi ini akhirnya menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen terhadap politik yang damai.
Juru bicara Paslon nomor urut 1, Rusdi Amir mengatakan, insiden tersebut dipicu oleh miskomunikasi yang menyebabkan ketegangan. Ia menyebutkan adanya temuan yang dianggap sebagai bentuk provokasi. “ ditemukan batu di mobil pickup yang mereka bawa, dan ada beberapa pihak yang membawa senjata tajam seperti badik,” ujar Rusdi. Meski demikian, ia menekankan pentingnya meredakan emosi dan mencari solusi damai.
Situasi yang sempat memanas akhirnya berakhir dengan langkah bijak dari kedua belah pihak. Paslon 01 dan 02 sepakat untuk bertemu dan berdialog dalam sebuah pertemuan silaturahim. Dalam pertemuan tersebut, mereka saling bertukar pandangan dan berkomitmen menjaga kedamaian demi masyarakat Kabupaten Luwu.
“Kami percaya, politik adalah alat untuk membangun, bukan untuk memecah belah. Mari kita hormati proses demokrasi ini dengan tetap menjaga persaudaraan,” tutup Rusdi.
Kedua paslon juga menyerukan kepada pendukung mereka agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi demi keuntungan tertentu.
Kepolisian setempat memandang langkah rekonsiliasi ini sebagai contoh positif yang patut diapresiasi. Meski demikian Pihak Polres Luwu melalui Kasat Reskrim, AKP Jhody Dharma mengatakan, bahwa masalah ini akan diproses secara hukum terkaitnya tindakan pidananya. “Soal pidanya akan diproses” ujar AKP Jhody via Whatsapp.
Sementara pihak Polsek Ponrang akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah rawan guna mencegah potensi konflik di masa mendatang. “Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan yang dapat memicu ketegangan,” ujarnya.
Pasca insiden tersebut Kapolres Luwu, AKBP Arisandi yang hadir di antara dua paslon untuk untuk silaturahim, mengatakan, insiden ini menjadi pengingat bahwa kedewasaan berpolitik adalah kunci menjaga stabilitas dan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk. Persaingan politik hendaknya menjadi ajang untuk menawarkan gagasan, bukan konflik. Dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati, Kabupaten Luwu dapat menghadirkan pilkada yang damai dan bermartabat.
Sebagai penutup, kedua paslon menyampaikan pesan damai kepada seluruh masyarakat. Mereka mengajak semua pihak untuk menempatkan persatuan di atas segalanya. “Kemenangan sesungguhnya adalah saat masyarakat merasa aman, nyaman, dan dihormati hak pilihnya,” tegas salah satu perwakilan paslon. (*)