MAKASSAR- Janji Nurdin Abdullah untuk launching ekspor nikel tanggal 5 Mei ternyata tak terealisasi. Padahal dia sudah mengumumkan ke publik saat debat dengan mengundang kandidat.
Pembohongan yang dikakukan Nurdin Abdullah ini mengundang sindiran dari dua kubu rivalnya, yakni tim Agus Arifin Numang-Tanri Balilamo dan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar
“Itukan Janjinya Pak NA pada saat debat kandidat, bahkan dia mau undang pak Nurdin Halid (NH) untuk hadir. Kalau itu tidak terwujud, kalau saya adalah NA, maka saya akan mengundurkan diri jadi calon, karena sudah tidak tepati janjinya,” kata Jubir NH-Aziz Risman Pasigai, Sabtu (5/5/2018).
Ini merupakan bukti bahwa NA tidak konsiten, dimana NA sendiri telah berjanji kepada publik, namun tak ditepati.
Bupati Bantaeng dua periode itu juga kerap mempromosikan kesuksesan dirinya menjalankan program pemerintahan sehingga Bantaeng berkembang. Padahal sejumlah program di Bantaeng masih dianggap gagal, misalnya pabrik pengalengan ikan yang mandek. Bantaeng juga katanya bebas banjir. Namun saat hujan turun masih saja terjadi banjir.
Oleh sebab itu, Risman yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPD Golkar Sulsel itu mengkritisi “janji palsu” yang kerap promosikan oleh NA.
Menurutnya, yang bisa kita pegang dari seorang pemimpin adalah ucapannya atau janjinya. Jadi jika tidak bisa buktikan, berarti ada kegagalan.
“Beliau kan sudah janji di acara debat, faktanya dia tidak bisa buktikan, berarti ada kegagalan, makanya kalau pemimpin itu gagal harus malu, atau siri dalam bahasa orang makassar, makanya saya bilang kalau saya NA maka saya tidak akan lanjutkan pencalonan saya karena sudah tidak tepati janji,” kritik Risman.
Risman menambahkan, saatnya masyarakat Sulsel melihat calon pemimpin ke depan. Jangan hanya bermodal pencitraan tapi itu bohong.
“Jadi masyarakat Sulsel akan paham mana pemimpin yang modalnya hanya pencitraan yang basisnya adalah kebohongan,” pungkasnya. (adn)