Mayatnya Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Mirsan Rustam Sempat Kirim WA ke Kakaknya Keluhkan Ulu Hati Sakit

1
Screenshot WA alm. Mirsan Rustam
ADVERTISEMENT

PALOPO–Jenazah Mirsan Rustam (59), warga Jalan Peda-Peda Lr 1, Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, dimakamkan di pemakaman keluarganya di Mawa, Kelurahan Sendana, Selasa (19/11/2024). Sehari sebelumnya, Mirsan ditemukan sudah jadi mayat dalam kondisi membusuk di rumahnya, sekitar pukul 15:30 Wita, Senin sore (18/11/2024).

Mirsan yang dikenal sebagai salah seorang penggiat sosial di Kota Palopo ini, beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia, masih sempat mengirimkan pesan WA kepada kakaknya bernama Juhari. WA tersebut dikirim Almarhum pada Jumat malam lalu, 15 November.

ADVERTISEMENT

Melalui pesan WA kepada kakaknya yang bernama Buhari, Almarhum Mirsan mengeluhkan ulu hatinya sakit. Dia menanyakan kepada kakaknya obat apa yang cocok untuk sakit ulu hati. “Buhari, sakit ulu hati ku ini malam. Na malam jumat… apa obatnya…??? Tolong ka dulu e…,” begitu isi pesan WA Mirsan kepada kakaknya.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Mirsan juga mengirimkan WA kepada keluarganya, yakni Juhari. Dalam pesan wa, Mirsan meminta agar kakaknya ke rumahnya, karena ada hal penting. “Ping…. Kalau awda waktunya, ke rumah ki sebentar. Penting…,” begitu pesan WA Mirsan ke kakaknya yang diketahui bernama Buhari.

ADVERTISEMENT

Semua pesan WA yang dikirimkan Mirsan ke WA kakanya terbaca dengan tanda centang biru. “Diduga Jumat malam itu, dia (Almarhum) meninggal dunia dan baru ditemukan beberapa hari dalam kondisi telah membusuk dalam kamarnya,” kata Lurah Ponjalae, Gerhany Djafar.

Menurut Gerhany, pada Jumat sore, 15 November 2024, Mirsan masih sempat terlihat membersihkan sampah di belakang rumahnya. “Ada tetangganya melihat pada Jumat sore, Almarhum menyapu di belakang rumahnya,” katanya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, mengatakan mayat Mirsan pertama kali ditemukan istri korban, Risna Binti Arif, yang baru kembali dari Palu, Sulawesi Tengah, setelah menghadiri acara keluarga.

Risna, yang sempat meninggalkan rumah sejak Rabu (13/11/2024) lalu, mencium bau menyengat saat tiba di rumah dan mendapati pintu kamar terkunci dari dalam. “Istri korban, Risna Binti Arif, memanggil saudara iparnya, Juhari Bin Rustam, untuk membantu memeriksa rumah. Setelah pintu kamar didobrak, mereka menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” ujar AKP Supriadi.

Setelah menerima laporan, Perwira Pengawas Polres Palopo, Iptu Arnold Aswan, bersama Kanit 2 SPKT dan petugas piket fungsi dari Reskrim, Intel, serta Sabhara segera mendatangi lokasi kejadian.

“Kami mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP), Mengevakuasi jenazah korban dan Menghubungi ambulans untuk membawa jenazah ke RSUD Sawerigading Kota Palopo guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Proses evakuasi berlangsung mulai pukul 16.30 WITA. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban. “Kami akan menunggu hasil pemeriksaan medis dari RSUD Sawerigading untuk mengetahui penyebab kematian. Saat ini, kasus masih dalam penyelidikan,” imbuh AKP Supriadi. (*)

 

 

ADVERTISEMENT