Dari Coaching Clinic Aplikasi e-Kinerja Pemda Lutra; PNS Harus Bisa Berkompetisi

583
Coaching Clinic Aplikasi e-Kinerja, di Direktorat Kinerja ASN BKN, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
ADVERTISEMENT

Jakarta — Direktur Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Neny Rochyany, S.Si., Apt., M.Si., menegaskan bahwa PNS harus bisa berkompetisi dengan cara meningkatkan produktivitas kinerjanya. Hal ini dikatakan Nenny di hadapan 16 pejabat Pemda Lutra peserta Coaching Clinic Aplikasi e-Kinerja, Kamis (21/2/2019), di Ruang Rapat Deputi PMK Lt. 2 Gedung III Direktorat Kinerja ASN BKN Jakarta.

“Konsep kita sekarang adalah bagaimana kita merubah comfort zone (zona kenyamanan) itu menjadi competitive son (zona kompetitif). Jadi seharusnya PNS itu harus bisa berkompetisi dengan cara meningkatkan kinerja dan kompetensinya,” ujar Nenny Rochyany. Menurut dia, konsep pengembangan pola karier PNS itu terletak pada kejelasan dan ketegasan pemberian reward and punishment kepada PNS.

ADVERTISEMENT

“Jadi, silakan pemerintah daerah masing-masing menggunakan reward ini sebagai dasar di dalam menilai kinerja PNS. Tentu tergantung kepada kondisi keuangan daerah. Apakah mungkin hanya sekadar menampilkan bahwa inilah PNS yang berprestasi. Dengan cara demikian, kita berharap ada dorongan dari teman-teman PNS lainnya untuk meningkatkan kerja dan kinerjanya,” jelas Nenny.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemda Lutra, Muhammad Kasrum, di hadapan Direktur Kinerja ASN mengatakan bahwa Coaching Clinic Aplikasi e-Kinerja adalah upaya pemerintah mengembangkan SDM ASN yang berbasis pada informasi teknologi. Aplikasi e-Kinerja, kata Kasrum, adalah upaya untuk menilai kinerja PNS dalam rangka pemberian apresiasi dan pengakuan atas kinerja pegawai itu sendiri, salah satunya melalui TPP.

ADVERTISEMENT

“Jadi, ke depan TPP akan diberikan melalui Aplikasi e-Kinerja sesuai grade yang diperoleh,” kata Kasrum, seraya mengatakan bahwa pembayaran TPP nantinya tidak hanya berdasarkan disiplin atau kehadiran melalui finger print semata, tetapi dikembangkan melalui aplikasi e-kinerja, penerapan SKP daring dan finger print daring. “Jadi coaching clinic yang kita lakukan hari ini baru pada tahap pengenalan aplikasi e-kinerja,” tandasnya. (man)

ADVERTISEMENT