MALILI–Aparat Kepolisian dari Polres Luwu Timur dibantu personel TNI mengevakuasi salah seorang warga diduga pelaku penyerangan yang menewaskan Sultan, pekerja kebun asal Salutubu, Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.
Mursalim, nama warga tersebut ditemukan dalam kondisi luka-luka sekitar pukul 15:30 WITA, Rabu (6/11/2019) didalam hutan di desa Loreha, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.
Jejak pria berusia 35 tahun ini diketahui polisi setelah sekitar 30 personel gabungan Polri dan TNI menyisir hutan. Ditemukan bercak darah mengering di beberapa titik.
Pencarian pelaku penyerangan menewaskan Sultan yang dipimpin langsung Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo Panji Wahyudi membuahkan hasil.
Mursalim ditemukan dalam kondisi luka di tengah hutan. Dia luka terbuka di bahu, kepala luka sabet benda tajam, termasuk jari-jari korban terluka.
Informasi menyebutkan, saat penyerangan menewaskan Sultan, Mursalim juga terkena sabetan parang karena Sultan bersama teman-temannya melakukan perlawanan.
Selain mengamankan Mursalim, polisi juga mengidentifikasi identitas pelaku lainnya. Yakni Kamaruddin, Abbas, dan Puyu.
Akbar, saksi yang diperiksa polisi menyebut nama Mursalim bersama tiga pelaku lainnya ikut menyerang ke kebun merica dimana Sultan dan teman-temannya bekerja
Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo Panji Wahyudi mengatakan, Mursalim sekitar pukul 16.50 WITA dievakuasi ke Puskesmas Mahalona menggunakan mobil Satlantas Polres Lutim.
Sebelumnya beredar kabar, Mursalim ditemukan tewas dalam hutan. Namun ternyata kabar itu hoax.
Hingga malam ini, aparat Kepolisian bersama TNI bersiaga di Puskesmas Mahalona untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Polisi mengantisipasi amuk massa dari keluarga korban.
Diberitakan sebelumnya, Sultan, seorang pekerja kebun sekaligus operator eskapator tewas mengenaskan saat terjadi penyerangan sekelompok orang ke kebun merica dimana korban tengah bekerja, Selasa 5 November.
Korban tewas dengan kondisi leher nyaris tanggal disabet parang. Penyerangan ini diduga dipicu kasus sengketa lahan. (Iys)