KORANSERUYA–Terkait adanya dentuman di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa berkomentar banyak apalagi berspekulasi.
Kekinian, muncul isu suara dentuman yang ramai dibincang masyarakat di sosial media. Bahkan, hashtag #dentuman pun menjadi trending topic di jagat Twitter.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa akan melakukan pemeriksaan terkait dengan hal itu.
“Mohon kami cek dulu ya,” kata Dwikorita menukil di laman Okezone, Jakarta, Senin (11/4/2020).
Pertama, ada yang meyakini terkait dengan erupsi anak krakatau. Kedua, menyebut itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa tersebut. Kini, netizen kembali ramai bicarakan suara dentuman. Kali ini di Jawa Tengah.
Berikut kutipan warganet di sosial media soal isu dentuman aneh ini.
“Lur daerah mu mau enek suara dentuman ngono ra” tulis akun @jawafess.
Sempet dengar tak kira suara gluduk jebule semua dengar suara dentuman misterius” ujar akun @mbahbir.
“Jog 00.59 suara dentuman ono sik krungu ora btw” tulis akun @jogmfs.
“Min, ada suara dentuman ini darimana asalnya ya…Keras banget dari kalasan sleman..2x jedanya sekitar 5 menitan” tulis akun @merapi_news.
Penjelasan BMKG Semarang
Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik). “Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa” jelas Achadi saat dikonfirmasi Senin pagi (11/5/2020), melansir Kompas.
Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.
Adapun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal. (*/iys)