PALOPO–Walikota Palopo Drs. H. Muh Judas Amir, MH., didampingi Kepala BKPSDM kota palopo, Farid Kasim Judas menghadiri pembukaan sidang wilayah Persekutuan Gereja Gereja di Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (PGIW Sulselbara).
Dimana Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) menjadi tuan rumah penyelenggaraan.
Sidang yang dibuka Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah secara virtual itu digelar di Aula Hotel Atriam, Jl. A. Pangeran (eks. Imam Bonjol), Wara Utara, Jum’at, 26 Februari 2021.
Kepala BKPSDM kota palopo, Farid Kasim Judas menghadiri pembukaan sidang wilayah Persekutuan Gereja Gereja di Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (PGIW Sulselbara).
Walikota Palopo, Drs. H. Muh. Judas Amir, MH dalam sambutannya menyampaikan terima kasih telah memilih Palopo sebagai tempat pelaksanaan sidang.
“Kota Palopo ini sudah lama siap dan selalu siap untuk ditempati hal seperti ini,” ungkap Walikota.
Di hadapan para pimpinan sinode dan para peserta sidang Walikota juga menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan Kemendagri.
“Alhamdulillah bahwa kita di Palopo ini diberikan penghargaan dari Mendagri, Tito, sebagai daerah pembina ormas terbaik, salah satu kota di republik ini,” ujarnya.
Judas Amir melanjutkan bahwa di kota Palopo ada 14 ribu relawan anti narkoba, terorisme dan radikalisme.
Itu mengartikan bahwa kita senantiasa antisipasi bagaimana radikalisme dan yang sejenisnya tidak ada di kota Palopo. Karena jika hal seperti itu tidak ada, maka kita akan aman.
“Saya jamin itu (radikalisme) tidak ada, jika itu memang ada, insya Allah tidak sampai 3 hari kita tuntaskan. Untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain, kami tetap buka pintu untuk hadir dan melaksanakan kegiatan. Kami jamin keamanan, keamanan dan dari segi mana saja,” ungkap walikota.
Pada kesempatan itu juga walikota berpesan untuk tetap menjaga kebersamaan dengan mengikuti setiap aturan yang ada.
“Kebersamaan itu harus tetap kita jaga dengan patuh pada setiap aturan yang mengatur kita. Karena awal dari sebuah konflik dan perselisihan adalah ketidak patuhan terhadap aturan,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan
Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr., dalam sambutannya berharap momentum tersebut dapat menjadi wadah pertautan nurani bagi kita semua dalam rangka lebih meningkatkan kualitas norma -norma dan ajaran agama kita.
“Meskipun sidang kali ini sedikit berbeda karena kewajiban kita terhadap protokol kesehatan namun saya harap tidak mengurangi semangat kita dalam menciptakan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan bagi kita semua,” ungkap Nurdin Abdullah.
“Semoga sidang wilayah kali ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan, pemikiran yang dapat memberikan manfaat bagi para jemaah PGIW maupun masyarakat Sulselbara secara umum,” lanjut Nurdin.
Sidang itu dihadiri Ketua umum PGIW Sulselbara, Pdt Adrie Massie, STh, ketua majelis pekerja sinode GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandipare, M.Si dan undangan lainnya.
(hms)