PALOPO — Sejumlah calon legislatif (caleg) baik provinsi maupun pusat menjadi Provinsi Luwu Raya menjadi salah satu jualan politiknya saat melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Namun, itu tidak berlaku bagi caleg DPR RI PAN dapil III Sulsel, Bukhari Kahar Mudzakkar (BKM).
Dia mengaku tak akan menjadi isu itu sebagai salah satu bahan kampanye. ” Sebab, saya ambil contoh di pilgub Sulsel lalu. Pasangan Nurdin-Asiz Qahhar yang menjadikan Provinsi Luwu Raya sebagai kontrak politik toh akhirnya kalah,” katanya saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar Palopo Urban Forum di Warkop Bulawan Palopo, Sabtu (23/02/2019) malam.
Padahal ungkap Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya ini , sejak puluhan tahun lalu hingga kini, dirinya terlibat aktif dalam forum maupun organisasi yang berjuang untuk pembentukan provinsi Luwu Raya. Kendati demikian, ia menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap gerakan-gerakan untuk perjuangan pemekaran provinsi Luwu Raya.
” Saya sangat mensupport gerakan ini. Spirit dari generasi ke generasi agar cita-cita ini menjadi perjuangan bersama harus terus digaungkan. Insya Allah jika terpilih nanti, salah satu yang akan saya perjuangkan adalah terbentuknya Provinsi Luwu Raya,” tegasnya. Dia mengaku setiap pertemuan dan silaturahmi dengan masyarakat selalu mengajak agar menggunakan akal sehat dalam memilih wakilnya di DPR RI.
” Saya melihat ada fenomena buruk di masyarakat dalam hal memilih. Saran saya, pilih yang sudah berpengalaman,” kata anggota DPRD Sulsel dua periode ini. Dia mengaku sebagai mantan anggota dewan, paham betul akan fungsi dan tugas anggota DPR RI. ” Fungsi dewan itu adalah legislasi, anggaran dan pengawasan,” katanya. (adn)