BELOPA — Hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu (14/4/2025) menyebabkan Sungai Suli meluap hingga ke dua kecamatan yakni Kecamatan Suli dan Suli Barat sekitar pukul 21.15 Wita. Khusus di Kecamatan Suli, banjir terdampak di sejumlah titik diantaranya Kelurahan Suli, Kelurahan Murante, Desa Buntu Kunyi dan Desa Lempopacci.
Sementara untuk Kecamatan Suli Barat, titik banjir terjadi di Desa Salubua, Desa Muhajirin, Kelurahan Lindajang, Desa Buntu Barana, dan Desa Kaili. Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Luwu, Karyadi mengaku, ketinggian air bervariasi mulai 50 centimeter hingga terparah mencapai 1,5 meter.
BPBD mencatat, sekitar 800 unit rumah warga terdampak banjir, dengan rincian 300 unit di Kecamatan Suli Barat dan sekitar 500 unit di Kecamatan Suli. Fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, lahan pertanian, serta fasilitas umum lainnya juga turut terendam. Kata Karyadi, sejumlah warga di Kelurahan Murante sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Meski saat ini banjir sudah mulai surut, masih ada beberapa titik seperti Kelurahan Suli dan Desa Buntu Kunyi yang tergenang. Tim TRC BPBD bersama TNI, Polri, PMI, dan relawan masih siaga di lapangan untuk membantu evakuasi dan melakukan pemantauan kondisi terkini,” bebernya. Menurut Karyadi, upaya tanggap darurat yang dilakukan BPBD Luwu antara lain meliputi kaji cepat di lokasi terdampak.


“Kami juga melalukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan, serta evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi menyebut, data sementara hasil asesmen setidaknya ada 4 sekolah yang ikut terdampak. “Teman-teman dinas pendidikan sementara turun ke lokasi untuk pendataan. Kalau sekolah dasar (SD) ada 3 sekolah di Suli dan Suli Barat. Sementara kalau SMP, di Suli tepatnya SMP 1 Suli,” bebernya, Senin (14/4/2025).
Karena terdampak banjir, Andi Palanggi meminta proses belajar-mengajar diliburkan sampai keadaan membaik. “Iya tadi saya sudah suruh bikin surat, untuk diliburkan dulu sampai sekolahnya sudah dibersihkan. Karena ada lumpur yang masuk ke ruang kelas,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses pembelajaran tetap berlangsung meski dilakukan di rumah masing-masing siswa. “Jadi untuk sementara, proses pembelajaran dialihkan ke rumah masing-masing siswa. Nanti guru, akan membagikan tugas,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Luwu, Andi Padlan merincikan terdapat 5 sekolah yang terdampak banjir di wilayah Suli-Suli Barat. Diantaranya SDN 17 Lempokassi, SDN 472 Tobolong, SDN 11 Buntu Barana, SDN 15 Botta dan SDN 228 Suli.
“Dampaknya macam-macam, misal di SDN 15 Botta, ketinggian air 30 centimeter masuk ke ruangan kelas mengakibatkan 2 buah laptop, lacay lcd dan 1 buah sound system rusak. Kalau SDN 11 Buntu Barana, terdampak banjir setinggi lutut orang dewasa, sebagian buku pelajaran terendam,” beber Andi Padlan. (*)