Berawal Dari Hobi Masak Hingga Buat Brand Sendiri, Nay Bandeng Sultan Jajaki Pasar Luwu Raya

1198
ADVERTISEMENT

PALOPO – Hadir dengan cita rasa yang berbeda dengan ikan kering pada umumnya, ditambah dengan balutan rempah tradisional Nay Bandeng Sultan brand ikan jemur bandeng di Kota Palopo ini, kini mulai menjajaki pasar Luwu Raya.

Owner Nay Bandeng Sultan, Ribhatun Nikmah menceritakan jika ide membuat bandeng jemur tersebut, berawal dari hobi masak, membuat resep baru dan meracik bumbu yang berbeda untuk dimasak.

ADVERTISEMENT

“Suatu hari pernah dapat ikan bandeng yang banyak dari kakak, bingung mau dibuat apa, akhirnya kami putuskan dijemur saja bikin ikan kering (Pa’Bale), kemudian kami mutar otak untuk racik bumbu sendiri supaya sensasinya beda ketika dimakan,” katanya, Rabu (18/11/2020).

Berangkat dari situlah, dia dan suaminya, Sahardi kemudian membagikan bandeng jemur pertama mereka kepada tetangga dan orang terdekat, agar memberi nilai untuk olahan bandeng jemurnya.

ADVERTISEMENT

“Karena bikinnya banyak saya bagilah ke tetangga dan kakak ipar saya tiap panen Bandeng selalu minta dibuatkan bandeng jemur seperti yang saya bikin, kemudian bikin lebih banyak lagi dan kirim ke ibu saya dikampung minta testimoninya,” terangnya.

“Dan akhirnya Ibu saya memberi nilai yang memuaskan untuk olahan saya, beliau senang karena saya ternyata mewarisi bakat memasaknya.” Sambung wanita yang akrab disapa Ekha ini.

Terkait, nama Nay Bandeng Sultan sendiri, Ekha memilih untuk menggunakan nama anak perempuannya sebagai brand utama.

“Akhirnya kami berdiskusi untuk membuat brand sendiri supaya olahan Bandeng Kami Go public terpilihlah nama “Nay Bandeng” diambil dari nama anak perempuan kami yang aktif, dan kata Sultan itu usulan dari sahabat saya setelah melihat proses pengolahannya,” jelasnya.

Ekha juga menjelaskan, alasan ia dan suaminya memilih untuk menggunakan deskripsi Bandeng Jemur Bumbu, sebab katanya jika menggunakan nama ikan kering atau ikan asin, sudah sangat lazim.

“Dan untuk bumbunya ternyata selain bercita rasa khas juga berhasil mengusir lalat, jadi lalat tidak hinggap di ikan Bandengnya ketika di jemur,” jelasnya.

“Kami juga tidak menambahkan MSG dalam meracik bumbunya dan yang berbeda adalah bumbunya meresap sampai ketulang bandengnya.
Pada saat di gorengpun punya aroma yang khas dan daging ikannya tidak keras karena cuma dijemur sehari,” tambahnya.

Untuk 1 ekor bandeng jemur bumbu ini, Ekha mematok harga cukup murah, untuk satu ekornya dibanderol senilai Rp. 10 ribu rupiah saja. Nay Bandeng Sultan saat ini juga telah melayani pengiriman ke sejumlah daerah di Luwu Raya.

Untuk pemesanan, para pelanggan cukup mengunjungi akun facebook Nay Ols atau menghubungi nomor 083133540543. Selain bandeng, Nay Bandeng Sultan juga membuat olahan dari jenis ikan lain seperti ikan mujair.

“Kami bermimpi bisa membuka peluang usaha rumahan yang dapat mengakomodir ibu-ibu rumah tangga disekitar tempat tinggal kami agar ada geliat usaha ekonomi yang berciri khas. Tidak ada yang salah dari sebuah impian indah tentang kesuksesan tinggal bagaimana cara kita meraih peluangnya,” pungkasnya. (Rah)

ADVERTISEMENT