BMKG Sebut Lutim Rawan Gempa dan Tsunami, Catat 50 Getaran Setiap Tahun

232
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupten Lutim, Aini Endis Anrika menerima secara simbolis tas siaga gempa dari Kepala Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet kepada Pemkab Lutim, saat membuka kegiatan SLG di Aula Hotel I Lagaligo Malili, Rabu (20/7/2022)
ADVERTISEMENT

MALILI–Wilayah Kabupaten Luwu Timur (Lutim) salah satu daerah di Sulawesi Selatan rawan gempa, termasuk tsunami. Untuk itu, perlu dilakukan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam tersebut.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, mengungkapkan hal tersebut secara virtual dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang diselenggarakan BMKG Wilayah IV Makassar bekerjasama dengan Pemkab Lutim, Rabu (20/7/2022), di Aula Hotel I Lagaligo Malili.

ADVERTISEMENT

“Luwu Timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki kerawanan gempa bumi dan tsunami di Sulsel, sehingga kami dari BMKG menyelenggarakan SLFG sebagai salah satu kegiatan memberikan pemahaman dan informasi mengenai gempa bumi dan tsunami kepada stakeholder dan masyarakat dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kegiatan ini sangat penting, sebagai upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami,” ungkap Suko Prayitno.

Sekadar diketahui, kegiatan SLG akan berlangsung selama dua hari, mulai 20-21 Juli 2022. Untuk SLG hari pertama, kemarin, peserta belajar di kelas yang dipusatkan di Hotel I Lagaligo Malili, dan hari kedua, Kamis (21/7/2022), akan dipusatkan di Desa Matano, Sorowako.

Mewakili Bupati Lutim . Budiman, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupten Lutim, Aini Endis Anrika menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada
BMKG Wilayah IV Makassar yang telah mengadakan kegiatan SLG atau Sekolah Lapang Gempabumi Tahun 2022 di Kabupaten Luwu Timur.

Dikatakan Endis, berdasarkan informasi dari BMKG, dalam setahun kurang lebih telah terjadi sebanyak 50 kali getaran di Lutim, termasuk wilayah Lutim sangat rawan terjadi gempa bumi dan tsunami. Sehingga kata dia, kegiatan SLG sangat penting dan bermanfaat bagi semua pihak di Lutim, terutama bagi masyarakat. “Kegiatan seperti ini sangat diperlukan di Kabupaten Luwu Timur, terutama untuk masyarakat,” ujar Endis mewakili Bupati Lutim dalam sambutannya, saat membuka SLG tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Endis menyampaikan, salah satu visi dan misi Bupati Lutim, yakni program dana BKK berupa kucuran bantuan khusus bagi pemerintah desa di Lutim. Melalui dana tersebut, salah satu menu dana BKK diarahkan Pemerintah Desa se Lutim menggunakan dana BKK melakukan kegiatan sosialisasi dan antisipasi ancaman bencana, terutam gempa bumi dan tsunami .

“Pemerintah Desa harus melakukan kegiatan mitigasi bencana. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi BPBD dan OPD terkait memasilitasi pemerintah desa melaksanakan kegiatan mitigasi bencana,” katanya.

Endis meminta kesediaan BMKG untuk membagi per zona per kecamatan untuk kegiatan SLG, mengingat kegiatan tersebut sangat penting bagi masyarakat Lutim.

“Jadi nanti bisa gabung beberapa desa dari setiap kecamatan, karena kalau semua desa dihadirkan di satu tempat pasti berat. Untuk di beberapa titik seperti Sorowako yang sangat dekat dengan Sesar Matano dan Kecamatan Malili juga sangat penting untuk dilakukan kegiatan seperti ini,” tandas Aini Endis Anrika.

Disela-sela pembukaan SLG, Endis mewakili Bupati Budiman menerima cinderamata dari BMKG Wilayah IV Makassar kepada Pemkab Lutim, termasuk penyerahan tas siaga gempa dari Kepala Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet kepada Pemkab Lutim. (rah)

ADVERTISEMENT