Burhan Nurdin : Profesi Bidan Sangat Mulia

1298
Asisten I, Burhan Nurdin memotong tumpeng perayaan HUT ke-67 IBI disaksikan Kadis Kesehatan, dr Ishaq Iskandar.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Palopo memperingati HUT ke-67 tahun di gedung SCC Palopo, Kamis (9/8/18). Peringatan kali ini mengusung tema “Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal Neonatal Melalui GERMAS dan Pelayanan Berkualitas”.

Pj Walikota Palopo diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada bidan se-Indonesia khususnya bidan yang ada di Kota Palopo. “Sebelum kita mengambil keputusan sebagai bidan, kita sudah tahu konsekuensi yang akan diterima. Dan apa yang telah dilakukan selama ini adalah bentuk kepedulian kemanusiaan yang luar biasa. Profesi bidan ini adalah profesi yang sangat mulia, profesi yang menyelamatkan ibu dan anak,” kata Burhan. Ia mengatakan, bidan sangat dibutuhkan masyarakat, mulai dari persalinan dan program keluarga berencana. “Semoga bidan di Kota Palopo terus maju dan semakin baik,” katanya.

ADVERTISEMENT

Panitia pelaksana HUT IBI ke67 tahun, Sitti Athifa Abadi mengatakan pada tanggal 24 Juni 2018 tahun ini, IBI genap berusia 67 tahun, usia yang sangat matang dengan banyak pengalaman yang sudah dilalui sebagai organisasi profesi. “Pengalaman adalah kekayaan untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan, salah satunya adalah liberalisasi pelayanan kesehatan dalam era globalisasi saat ini. Untuk itu, IBI perlu melakukan konsolidasi ke dalam dan advokasi ke semua stakeholder terkait untuk penguatan profesi,” katanya.

Kata dia, HUT kali ini merupakan momentum yang tepat untuk merenung, apa yang telah dicapai serta kendala yang dihadapi untuk selanjutnya diperbaiki di masa yang akan datang khususnya dalam menghadapi tantangan dari dalam maupun dari luar organisasi. “Tujuan kegiatan ini ialah bagaimana meningkatkan rasa memiliki, kepedulian dan kecintaan anggota terhadap organisasi IBI serta meningkatkan persatuan bidan dalam wadah Ikatan Bidan Indonesia,” tandasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Ketua IBI, Munawarah, menjelaskan bahwa bidan diakui sebagai tenaga kesehatan profesional yang bertanggungjawab, yang bekerja serta menjalin kemitraan dengan perempuan dalam memberikan “Continuum of Care” pada pelayanan kesehatan reproduksi perempuan, bayi, balita, dan keluarga berencana. Bidan memiliki peran penting dalam mengawal kesehatan maternal neonatal melalui Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dan pelayanan berkualitas. “Berbagai tantangan kedepan yang kita hadapi, baik dari dalam maupun dari luar organisasi, antara lain jumlah anggota semakin bertambah dengan kualitas lulusan yang bervariasi, perlu penanganan secara khusus dalam rangka menghadapi liberalisasi pelayanan kesehatan dalam era globalisasi,” pintanya.

Untuk itu lanjut Munawarah, IBI perlu melakukan konsolidasi kedalam dan advokasi kesemua stakeholder terkait untuk penguatan profesi dan menyiapkan anggota dalam menghadapi tantangan tersebut. Dalam rangka menjaga kompetensi anggota untuk memberikan pelayanan kebidanan berkualitas, IBI melaksanakan sistem pendidikan berkelanjutan bagi bidan sebelum melakukan re-registrasi STR, hal tersebut merupakan amanat UU 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan. “Terkait Bidan PTT, IBI berusaha melakukan advokasi kepada stakeholder terkait untuk dapat diangkat menjadi PNS dan kita bersyukur pada awal tahun 2017 sebanyak 39.000 bidan dengan usia kurang dari 35 tahun diangkat menjadi CPNS daerah. Masih tersisa 4.220 bidan PTT usia diatas 35 tahun, karena peraturan belum dapat diangkat. IBI terus memperjuangkan untuk dapat diangkat melalui jalur khusus menjadi PNSm” tandasnya.

Hadir juga dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Palopo, dr Ishaq Iskandar, mantan Ketua TP-PKK, dr Utia Sari Judas, kepala Puskesmas se-Kota Palopo, insan kesehatan dan undagan lainnya. (asm)

ADVERTISEMENT