MEMBUKA peluang usaha makanan kekinian memberikan keuntungan tersendiri. Seperti ide berjualan gimbap atau kimbab, makanan khas Korea.
Dea Claudia, warga Palopo, berinisiatif berjualan kimbab. Usaha kimbab tersebut dinilai makanan yang masih belum ada di daerahnya di Palopo. Bersama sepupunya, Novi, dia merintis usaha jual kimbab.
Awalnya sepi peminat, namun seiring waktu, usaha jualan kimbab mulai laris di Jalan Andi Djemma Ex Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan SDN 3 Surutanga Palopo.
Kimbab merupakan makanan khas Korea yang terbuat dari nasi yang digulung dengan nori atau rumput laut. Isian Kimbab bervariasi seperti
telur, nugget, sosis, dan lain-lain.
Saat ditemui di sela kesibukannya berjualan, Dea mengatakan, usahanya ini tidak langsung sukses, banyak tantangan yang harus dilewati saat berjualan. Salah satunya yaitu memperkenalkan makanan Korea kepada masyarakat awam.
Meski begitu, respon dari masyarakat sendiri sangat baik dengan usaha yang digeluti oleh Dea. Terbukti dari banyaknya permintaan pelanggan yang membludak hingga kimbab yang dijual laris manis dengan waktu yang singkat.
Terlihat jelas outletnya ini dikerumuni oleh pembeli yang ingin merasakan kelezatan dari kimbab-nya. Hal inilah yang menarik perhatian siapa saja yang melewati jalan poros Palopo-Makassar ini, bertempat di depan Surutanga Palopo, membuat siapa saja yang melalui outletnya pasti akan singgah.
Banyaknya pembeli tentu menjadi kesyukuran bagi Dea yang berhasil merintis usahanya yang masih terbilang sederhana. Harga yang ditawarkan di Fhia Kimbab sendiri sangat terjangkau, untuk kimbab size kecil (bundar) per porsi dikenakan seharga 10 ribu 4 isian dan harga 10ribu 3 isian untuk yang size besar (panjang).
Dengan harga yang terbilang terjangkau, tentu membuat masyarakat kota Palopo memilih jajanan Fhia Kimbab ini menjadi pilihan dikala perut lapar. Selain lezat, kimbab ini juga cukup mengenyangkan karena isiannya yang padat. (putri)