MAKASSAR–Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasruddin mengatakan, pihaknya tengah merancang skema baru dalam menjalankan debat di Pilgub Sulsel 2024. Sesuai rancangan skema tersebut, debat pasangan calon akan dilaksanakan di luar Makassar dan menghindari daerah asal kandidat.
Sesuai rancangan skema debat kandidat tersebut, ada tiga daerah akan dilaksanakan debat. Salah satu daerah di Sulsel yang akan dijadikan lokasi pelaksanaan debat, yakni Kota Palopo.
“Debat itu bukan hanya tentang Makassar, tapi ada daerah lain. Sementara ini kami desain. Tiga daerah betul-betul bisa menjadi representasi dari 24 kabupaten/kota. Kita potret pertama Bulukumba, kemudian Palopo, yang ketiga Parepare sendiri yang merupakan titik tengah,” ujar Hasruddin kepada wartawan di Makassar, Senin (8/6/2024).
Dikutip dari detiksulsel.com, Hasruddin mengatakan 3 lokasi debat tersebut masih akan dievaluasi menyusul finalisasi kandidat di Pilgub Sulsel. Dia menyebut lokasi debat akan menghindari daerah asal atau basis dari kandidat.
“Itu salah satu syarat sebenarnya, jangan sampai walaupun dalam kegiatan debat itu tidak ada isu strategis diatur tapi ya mitigasi kehati-hatian dari KPU. Bagaimana agar bisa memberikan perlakuan yang sama terhadap bakal calon yang sementara sekarang dan setelah itu sebagai calon,” papar Hasruddin.
Dia juga mengungkapkan, KPU Sulsel ingin menghadirkan nuansa baru di debat Pilgub Sulsel yang biasanya dibawa ke Jakarta untuk tampil di televisi nasional. Debat kali ini lebih mengarah ke penguatan kandidat terhadap isu-isu lokal.
“Apa yang menjadi harapan buat representasi 3 kabupaten/kota ini mampu menjawab, sebenarnya informasi yang bisa tersebar di 24 kabupaten lain. Kalau dulunya kan selalu dibawa keluar, ke Jakarta,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasruddin menyampaikan KPU Sulsel juga rencananya akan menggandeng lembaga penyiaran untuk membahas persiapannya secara teknis. Debat masih akan dilakukan pada masa kampanye, sehingga masih ada waktu untuk menyusun debat Pilgub Sulsel dengan Pilkada 24 kabupaten/kota secara terintegrasi.
“Debat masuk dalam tahapan kampanye, itu nanti di bulan Oktober-November, kurang lebih 60 hari. Tetap berharap bahwa dengan pola terintegrasi KPU Sulsel dengan 24 kabupaten/kota, termasuk debat ini, juga harus terintegrasi satu sama lain, tidak boleh saling tumpang tindih,” ujarnya.
Selain debat Pilgub Sulsel, KPU turut mengatur debat Pilkada 24 daerah di Sulsel yang akan digelar di daerah masing-masing. Debat akan dilakukan sebanyak 3 kali.
“KPU Sulsel mendesain kegiatan debat itu menggunakan desain teknis kedaerahan dikembalikan ke semua daerah masing-masing. 24 kabupaten/kota ini harus menggelar debat di masing-masing kabupaten/kotanya,” ujar Hasruddin.
Hasruddin berharap dengan debat yang dilakukan secara kedaerahan ini, dapat membuat masyarakat lebih aktif mengetahui kandidat calon kepala daerahnya. Hal ini juga diharapkan dapat menyasar isu-isu strategis daerah masing-masing.
“Melalui secara teknis kedaerahan harapan kita seperti apa, semua debat yang dilakukan 24 kabupaten/kota, kalau misalnya desainnya 3 kali berarti kan 72, ditambah dengan provinsi 3 kali 75 kali debat, mampu menyasar semua isu-isu strategis dalam materi debat,” terangnya.
KPU Sulsel juga mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah masing-masing untuk mempersiapkan keamanan debat. Sementara terkait lokasi pasti debat, Hasruddin yakin setiap daerah memiliki tempat yang representatif.
“Kami akan berkoordinasi dengan dalam ini kepolisian. Itu ada dengan Polda kami akan berkoordinasi dengan kepolisian masing-masing kabupaten/kota. Ini kami sementara mempersiapkan memanggil 24 kabupaten/kota,” paparnya.
“24 kabupaten/kota ini kalau masalah gedung saja saya yakin pasti ada, tidak mungkin tidak ada. Itu harus dilakukan,” imbuh Hasruddin. (***)