Hadiri KONKERTA I PGRI Kota Palopo, Judas Amir: Profesi Guru Adalah Pekerjaan Susah, Tidak Semua Orang Bisa!

149
ADVERTISEMENT

PALOPO–Walikota Palopo menghadiri Konferensi Kerja Kota I (KONKERTA I) PGRI Kota Palopo Masa Bakti 2019-2024 Tahun 2021 dengan tema “Peran Strategis PGRI Dalam Mewujudkan SDM Indonesia yang Unggul” yang dilaksanakan di Aula SMKN 1 Palopo, Sabtu 27 Maret 2021.

Laporan Panitia pelaksana menyampaikan bahwa peserta konferensi kerja cabang PGRI yakni dari utusan cabang sebanyak 27 orang kemudian pengurus PGRI Kota Palopo sebanyak 21 orang dan panitia pelaksana sebanyak 21 orang.

ADVERTISEMENT

Sehingga jumlah peserta sebanyak yang mengikuti konferensi kerja kota PGRI Kota Palopo sebanyak 69 orang.

Wakil Ketua PGRI Prov Sulsel Dr. Asnah Baharuddin, M.Pd menyampaikan bahwa penyusunan program tri PGRI yaitu peningkatan kompetensi yang tentu saja berbeda antara kompetensi antara SD, SMP, SMA dan SMK.

ADVERTISEMENT

Dan hal ini perlu ditingkatkan mengikuti tuntutan-tuntutan dari masyarakat yang ada sekarang ini untuk kompetensi kita bersinergi dimana pemerintah daerah sangat mendukung kerja dalam peningkatan kompetensi.

“Dan juga dukungan dari berbagai pihak sebagai narasumber untuk itu kita tidak perlu khawatir karena PGRI dari prov sulsel siap memfasilitasi dalam hal peningkatan kompetensi tinggal melaporkan kompetensi seperti apa yang dibutuhkan akan kami cari,” katanya.

Perlindungan terhadap guru dimana perlindungan ini diperlukan beberapa program agar guru tenang dalam bekerja, tidak takut dalam bekerja dan lebih meningkatkan kinerjanya.

Kerjasama kita dapat ditindaklanjuti terkait dengan kerjasama dengan Bank sulselbar karena terkait dengan pembayaran dan sebagainya karena sudah melalui bank sulselbar dengan kerjasama ini kita dapat lebih baik lagi serta nyaman dalam bekerja.

Sementara itu, Walikota Palopo Drs. H. M. Judas Amir, MH yang sekaligus membuka acara konferensi kerja Kota PGRI Kota Palopo menyampaikan Hasil dari konferensi ini belum bisa dilihat hasilnya seperti apa nanti dapat dilihat setelah konferensi ini selesai tapi di sisi lain pekerjaan sebagai guru ini pekerjaan yang sudah di tekuni bahkan ada yang tidak mau pensiun.

Berharap konferensi kerja ini dapat kita pahami dimana ada kekurangan disitulah kita memperbaikinya sehingga akan kita nikmati hasil dari konferensi kerja ini.

Pekerjaan ini sudah menjadi pekerjaan rutin setiap tahunnya semoga dengan selesainya konferensi ini nantinya kerja kita dapat lebih baik.

Kita sebagai ASN harus paham lebih dulu bahwa kita menyukai tugas yang kita lakukan karena ASN itu kebaikan yang kita lakukan bersama sampaikan jika ada hal yang ingin disampaikan karena jika bukan kita yang hadir untuk merubah kota Palopo maka kota Palopo ini sulit untuk berubah.

Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang susah kita harus siap sebelum melakukan sesuatu tentu kita ingin belajar tatap muka tapi karena masih dalam kondisi seperti ini tentu kita tidak ingin ambil resiko.

Mari kita berpedoman pada pemerintah pusat seperti apa proses tatap muka kedepan untuk itu marilah kita pikirkan bersama bagaimana implementasinya jika tidak terjadi keadaan seperti ini tentu tidak masalah.

Para kepala sekolah maupun para guru baik itu sendiri maupun berkelompok jika ada yang tidak pantas keberadaannya sampaikan agar kita bicarakan bersama karena dari awal menjadi Walikota kita sudah membangun segala sesuatunya dengan diskusi.

Hadir pula Biro Organisasi dan kaderisasi Provinsi PGRI Sulsel Nursalam, S.Pd., M.Si, Biro seni dan budaya provinsi PGRI Sulsel Yosia Timbonga, SS, Kadis Pendidikan Kota Palopo Syahruddin, Dewan Pendidikan Kota Palopo Dr. Suaedi, Ketua PGRI Kota Palopo Kartini Alwi serta para pengurus PGRI Kota Palopo.

(*)

ADVERTISEMENT