Imam Masjid Istiqlal Jakarta Ziarah ke Makam Datuk Pattimang, Penyebar Islam Pertama di Kerajaan Luwu

152
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Dalam kunjungannya ke Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan baru-baru ini, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Anregurutta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., berkesempatan menziarahi makam Datuk Pattimang di Kecamatan Malangke. Nasaruddin melakukan ziarah ke makam Datuk Patimang sebelum menghadiri Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw di Pondok Pesantren As’adiyah Belawa Baru, Malangke. Pada kesempatan itu, Rais Syuriyah PB NU Pusat ini memimpin doa di makam Datuk Pattimang.

“Kita dianjurkan menziarahi makamnya orang-orang yang dicintai Allah Swt. Jadi, dia tahu siapa yang menziarahi makamnya,” kata Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, usai memanjatkan doa di makam Datuk Pattimang yang bernama asli Datuk Sulaiman tersebut. “Mereka sebetulnya berpindah tempat dari alam fana ke alam barza. Tadi kita membaca ayat, rohnya juga pasti ikut membaca ayat. Tadi kita ikut berdoa, rohnya juga ikut mengaminkan. Cuma rohnya, bukan fisiknya. Kita lahir batinnya, dia batinnya,” ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, Prof. Nasar berpesan agar makam Datuk Pattimang dan makam lainnya yang ada di kompleks pemakaman senantiasa dijaga, dirawat dan selalu dikunjungi, sehingga makam orang-orang yang dicintai Allah SWT dapat memberikan keberkahan bagi semua. “Rawatlah makam ini, sering-sering dikunjungi, sebab di kamus Allah SWT, tidak ada orang yang mati, semuanya hidup, rohnya masih aktif,” pesan Nasaruddin Umar.

“Makam ini berkah untuk warga sekitar. Allah SWT memberkahi orang-orang di sekitarnya. Jadi, kita doakan semoga orang yang berada di kawasan ini, insya Allah akan mendapatkan reski yang halalan thayyiban, bahagia dunia akhirat,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut catatan sejarah, Datuk Pattimang atau Datuk Sulaiman yangbergelar Khatib Sulung adalah seorang ulama dari Koto Tangah, Minangkabau yang menyebarkan agama Islam ke Kerajaan Luwu, Sulawesi sejak kedatangannya pada tahun 1593 atau penghujung abad ke-16 hingga akhir hayatnya. (rls/roy)

ADVERTISEMENT