Iran Serang Markas Militer AS, Perang Dunia Ketiga Dikhawatirkan Terjadi

686
Hubungan Iran-AS semakin memanas setelah Iran meluncurkan 9 roketnya ke markas militer AS di Irak wilayah barat, Rabu (8/1) pagi. Serangan ini aksi balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani, dimulai.
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Hubungan Iran-AS semakin memanas setelah Iran meluncurkan 9 roketnya ke markas militer AS di Irak wilayah barat, Rabu (8/1) pagi. Serangan ini aksi balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani, dimulai.

Serangan udara berupa roket maupun rudal balistik ini dilakukan hanya beberapa jam setelah pemakaman Soleimani yang tewas akibat serbuan drone AS.

ADVERTISEMENT

“Teheran menembakkan lebih dari 12 rudal balistik dari wilayah Iran terhadap dua pangkalan militer di Irak yang menampung personil pasukan koalisi AS,” ungkap pernyataan militer AS mengonfirmasi serangan Iran tersebut.

Garda Revolusi Iran mengonfirmasi mereka menembakkan sejumlah roket sebagai pembalasan atas pembunuhan Soleimani pekan lalu.

ADVERTISEMENT

“Kami bekerja pada penilaian kerusakan pertempuran awal,” papar juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman yang menambahkan pangkalan yang ditargetkan adalah pangkalan udara al-Asad dan pangkalan di Erbil, Irak.

“Presiden AS Donald Trump telah mendapat laporan tentang serangan itu dan memantau situasi,” ujar juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham.

Grisham menambahkan, “Kami mengetahui laporan serangan pada fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberitahu dan memantau situasi dari dekat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya.”

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyatakan Washington harus mengantisipasi pembalasan dari Iran atas pembunuhan terhadap komandan Pasukan Quds tersebut.

Terkait konflik tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau agar seluruh WNI yang ada di Irak, Iran, dan Timur Tengah untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dan imbauan dari otoritas setempat.

“Untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampaknya terhadap WNI, rencana kontijensi telah disiapkan oleh Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan-perwakilan RI di wilayah tersebut,” tulis Kemlu RI dalam situs resminya, Rabu (8/1), dikutip dari Kumparan.com.

Selain itu, Kemlu RI juga telah mengaktifkan kembali crisis center dengan nomor +62 812-9007-0027.​ Diharapkan, seluruh WNI yang berada di Iran, Irak, dan sekitarnya bisa menjaga komunikasi dengan perwakilan RI terdekat dan segera menghubungi jika membutuhkan informasi serta bantuan.

Serangan yang dilakukan oleh faksi pro-Teheran di Irak pagi tadi merupakan respons dari serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani dan Komandan Tinggi Irak Abu Mahdi al-Muhanis pekan lalu. Tewasnya Qassem dikhawatirkan akan membuka konflik antar dua negara dalam waktu dekat.

Bahkan, akibat kejadian itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Khamenei mendeklarasikan akan melakukan serangan balas dendam. Menurut Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, skenario pembalasan sudah dipersiapkan.

“Amerika harus tahu bahwa sampai sekarang ada 13 skenario yang telah dibahas dalam dewan, dan bahkan jika disepakati dilakukan skenario terlemah, maka itu akan menjadi sejarah mimpi buruk Amerika,” kata Shamkhani seperti dikutip Reuters.

Tidak disebutkan apa dan di mana skenario tersebut akan dilakukan. Namun, Khamenei mengatakan pembalasan mereka akan setara dengan kematian Soleimani, di
waktu dan tempat yang akan mereka pilih. (*/cbd)

ADVERTISEMENT