KORANSERUYA–Empat hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, situasi dan kondisi kota Palopo tetap kondusif di tengah terpaan pandemi Covid-19 yang menjadi sebab perekonomian nasional bahkan dunia ikut hancur.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Palopo, DR dr Ishak Iskandar, kepada Koran Seruya mengabarkan situasi mutakhir perkembangan coronavirus disease’s hingga hari ini, Rabu 20 Mei 2020, atau H-4 pelaksanaan hari raya terbesar umat muslim, Idul Fitri.
“Alhamdulillah wal syukurillah, kita di Palopo angkanya cukup stagnan dan mudah-mudahan tidak ada lagi tambahan, kasus terkonfirmasi tetap 3 kasus, dimana 1 sudah dinyatakan sembuh, 1 lagi insya Allah Ny BJ (37) yang klaster kapurung di Purangi Sendana juga sisa menunggu swab terakhir di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar,” papar dr Ishak.
Sementara itu satu orang lagi, yakni santri Klaster Temboro berinisial UG (27) masih di karantina di Hotel Almadera Makassar juga akan di swab terakhir untuk melihat perkembangan coronavirus di tubuhnya.
‘Dia (UG, red) di hari ke 10 dan 14 di swab test untuk kepastian Covid-19 masih ada atau sudah negatif,” imbuh mantan Kadis Kesehatan Palopo itu.
Sedangkan khusus bagi umat muslim yang ingin menjalankan salat Idul Fitri atau salat Id, Jubir Covid-19 Palopo itu menganjurkan agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia, yakni lebih baik mencegah hal yang mudarat daripada ujung-ujungnya membuat kita semua ikut kena susah akibat penyakit Covid-19 yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Untuk diketahui, RSUD Sawerigading Palopo, Rabu ini (20/5) telah resmi menggunakan alat swab test yang berasal dari Kemenkes RI.
“Sudah kita pakai, dan tadi ada 3 pasien yang sudah diambil sampel test tenggorokannya, mereka pasien kontak langsung di Palopo, dan alhamdulillah semuanya negatif,” pungkasnya. (iys)