Jelang Musda IKAT Luwu, Frederik Kalalembang: Tetap Jaga Kekompakkan dan Kedepankan Kebersamaan

441
Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Jabodetabek, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Ketua Pembina Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Jabodetabek, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang mengajak seluruh pengurus dan anggota IKAT dimanapun berada tetap mengedepankan dan senantiasa kekompakkan, kebersamaan, kolaborasi, dan sikap gotong royong.

Pesan ini disampaikan Frederik Kalalembang jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah IKAT Kabupaten Luwu, yang akan digelar Kamis (4/8/2022), di Padangsappa.

ADVERTISEMENT

“Pengurus dan Anggota IKAT dimanapun berada, di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk pengurus IKAT Luwu yang akan mengadakan Musda tetap mengedepankan kebersamaan, kekompakkan, dan saling membantu jika menghadapi kesulitan,” kata Frederik Kalalembang via ponselnya kepada KORAN SERUYA, Rabu (3/8/2022).

Menurut purnawiran Polri berpangkat Irjen ini, IKAT adalah organisasi sosial kemasyarakatan, sehingga tidak boleh ada sekat-sekat didalamnya, tidak boleh ada kelompok, tetapi satu kesatuan sebagai ikatan kekeluargaan masyarakat Toraja yang harus senantiasa dijaga dan dijalankan sebaik-baiknya.

ADVERTISEMENT

“Pengurus dan Anggota IKAT harus terus bersinergi dan bersama-sama satu tekad, untuk memajukan organisasi, saling menjaga, kompak, dan senantiasa saling membantu jika ada kesulitan. Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, Pengurus dan Anggota IKAT harus mengedepankan persatuan, dan sikap gotong royong yang tulus,” katanya.

Disinggung soal adanya wacana membentuk IKAT Nusantara, Frederik Kalalembang mengakui jika pembentukan IKAT Nusantara menjadi kemauan IKAT di seluruh daerah baik tingkat kabupaten/kota dan provinsi di Tanah Air. Namun, Frederik Kalalembang berpendapat, tidak usah berpikir soal IKAT Nusantara.

“Kuatkan saja IKAT yang sudah ada, KKT, Kombongan, dan berbagai organisasi sosial kemasyarakat masyarakat Toraja lainnya, yang sudah ada di seluruh Indonesia, termasuk diluar negeri, untuk saling memperkuat. Yang terpenting, kita sering mengadakan konsolidasi kebawah untuk mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Toraja dibawah naungan IKAT, KKT, Kombongan dan lainnya. Termasuk jauhkan pikirian politik-politik, tetapi IKAT dan organisasi sosial turunannya tetap fokus urusan sosial,” katanya.

Termasuk menghadapi pesta demokrasi tahun 2024, baik Pemilu 2024 dan Pilkada 2024, Frederik Kalalembang berpesan agar organisasi IKAT tidak dibawa ke ranah politik praktis, sebab esensi IKAT adalah organisasi sosial kemasyarakatan.

“Tetapi jika ada warga IKAT yang mau maju Pemilu ataupun Pilkada, boleh-boleh saja, tetapi jangan seret-seret IKAT. IKAT netral untuk urusan politik praktis. Jadi dalam organisasi IKAT tidak boleh ada warni-warni, karena IKAT organisasi sosial kemasyarakatan,” katanya.

Untuk itu, menghadapi Pemilu 2024 ataupun Pilkada 2024, Pengurus dan Anggota IKAT harus tetap solid dan kompak dan tidak membawa IKAT untuk kepentingan politik praktis. “Kalau ada pengurus atau Anggota IKAT yang mau maju baik Pemilu 2024 ataupun Pilkada 2024, silakan maju, silakan mendukung secara individu tanpa menyeret IKAT kedalamnya,” katanya.

Nah, terkait Musda IKAT Kabupaten Luwu, Frederik Kalalembang berpesan agar ketua dan pengurus baru hasil Musda agar merapatkan konsolidasi, untuk menyusun program kerja, sehingga berbagai program kerja bisa dilaksanakan dengan baik. “Dan tentunya tetap mengedepankan kebersamaan, solid, dan kompak. Siapapun yang terpilih dalam Musda IKAT Luwu, saya ucapkan selamat,” katanya. (cbd)

ADVERTISEMENT